Isak Tangis Sang Adik Iringi Upacara Pemakaman Brigadir J
Adik Brigadir J, Bripda LL Hutabarat menangis histeris usai jenazah sang kakak kembali dikebumikan pada Rabu (27/7) sore.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, ambulans pembawa peti jenazah Brigadir J bersama rombongan keluarga tiba di komplek pemakaman Desa Suka Makmur sekitar pukul 15.45 WIB.
Upacara pemakaman terpantau baru dimulai sepuluh menit setelahnya, tepat ketika seluruh keluarga Brigadir J sudah menempati posisinya masing-masing di sekitar liang lahat.
Prosesi pemakaman Brigadir J dipimpin oleh Kabag Ren Polres Muara Jambi Erwandi. Prosesi pemakaman diawali dengan pembacaan daftar riwayat Brigadir J selama di kepolisian.
Setelahnya, jenazah Brigadir J diberikan penghormatan terakhir sebelum diturunkan ke liang lahat. Jenazah Brigadir J terpantau mulai dikubur pada pukul 16.06 WIB.
Isak tangis dari keluarga Brigadir J, termasuk sang adik Bripda LL Hutabarat semakin keras meski peti jenazah Brigadir J telah kembali sepenuhnya ditutup oleh tanah.
Sementara itu, sang ayah Samuael Hutabarat nampak lebih tegar menghadapi kepergian Brigadir J sambil memegang erat pigura anak kesayangannya itu.
Brigadir J disebutkan tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7). Namun, peristiwa itu baru diungkap pada Senin (11/7).
Polisi mengklaim penembakan itu berawal dari dugaan pelecehan yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.
Polisi mengatakan Brigadir J mengeluarkan total tujuh tembakan, yang kemudian dibalas lima kali oleh Bharada E. Tidak ada peluru yang mengenai Bharada E. Sementara tembakan Bharada E mengenai Brigadir J hingga tewas.
Kapolri telah membentuk tim khusus untuk mengusut insiden tersebut. Selain itu, Komnas HAM juga melakukan penyelidikan secara independen terhadap kasus itu.
Saat ini Kapolri telah menonaktifkan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Karo Paminal Divisi Propam Brigjen Hendra Kurniawan dan Kapolres Jaksel Kombes Budhi Herdi.
Penonaktifan tersebut agar penyidikan kasus penembakan Brigadir J terlaksana dengan baik dan menghindari berbagai spekulasi publik.
(tfq/isn)