Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Gerindra Fadli Zon mengusulkan kepada Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan agar mengganti nama Jalan Kramat Raya di Jakarta Pusat menjadi Jalan WR Soepratman.
Usulan itu disampaikan Fadli ketika bertemu dengan salah satu cucu WR Soepratman, Budi Harry.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedatangan keluarga komponis WR Soepratman, Mas Budi Harry. Belum ada nama jalan WR Soepratman di Jakarta," kata Fadli di akun Twitter @fadlizon, Jumat (29/7).
Fadli mengatakan WR Soepratman pertama kali memainkan lagu ciptaannya yang kini menjadi lagu kebangsaan Indonesia Raya di Kongres Pemuda 1928. Kongres itu digelar sebuah bangunan yang sekarang menjadi Museum Sumpah Pemuda di Jalan Kramat Raya.
"Saya usulkan harusnya Jalan Kramat Raya diganti Jl. WR Soepratman, tempat Kongres Pemuda 1928 tempat WR Soepratman kali pertama memainkan "Indonesia Raya". Pak @aniesbaswedan?" tambahnya.
Dalam sejarahnya, WR Soepratman turut terlibat dalam Kongres Pemuda II yang digelar pada 27-28 Oktober 1928 silam. Kongres ini jadi cikal bakal lahirnya Sumpah Pemuda.
Di hadapan seluruh peserta kongres tersebut, WR Soepratman memainkan dan memperdengarkan lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya. Lagu yang disebut-sebut terinspirasi dari buku Massa Actie karya pahlawan nasional, Tan Malaka.
Sementara nama Jalan Kramat Raya sendiri digunakan karena daerah itu dinilai mempunyai tingkat frekuensi dan kualitas pertempuran paling tinggi dalam kurun waktu 1945-1949.
Belakangan, Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Dinas Kebudayaan DKI Jakarta Iwan Henry Wardhana memiliki rencana melanjutkan perubahan nama jalan di sejumlah titik ibu kota.
Iwan mengatakan pada tahap kedua perubahan nama jalan bakal diperluas. Penamaan jalan takhanya merujuk nama-nama tokoh Betawi, tapi juga nama-nama tokoh nasional.
(thr/pmg)