Kronologi Dugaan Penyekapan Sopir yang Seret Nindy Ayunda

CNN Indonesia
Sabtu, 30 Jul 2022 12:47 WIB
Dugaan penyekapan itu terjadi pada 11 Februari 2021 di Jalan Karyawan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang merupakan rumah orang tua Nindy.
Nindy Ayunda. (Detikcom/Hanif Hawari)
Jakarta, CNN Indonesia --

Artis Nindy Ayunda dilaporkan terkait kasus dugaan penyekapan mantan sopirnya, Sulaeman. Ia dilaporkan oleh istri dari Sulaeman pada 15 Februari 2021.

Dugaan penyekapan itu terjadi pada 11 Februari 2021 di Jalan Karyawan, Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang merupakan rumah orang tua Nindy dan Apartemen Senopati.

Penyekapan itu bermula saat Nindy sedang menggugat cerai suaminya, Askara. Di tengah gugatan cerai itu, Askara terjerat kasus narkoba dan ditahan pada Januari 2021.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sulaeman selaku sopir dan Lia Haryati selaku babysitter diminta tolong oleh Askar untuk memberitahu kegiatan Nindy kepada Askara atau ke keluarganya yang bernama Viena Anjani (adik ipar Askara) dan Kinenta Harsono (adik Askara)," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan dalam keterangannya, Sabtu (30/7).

"Dengan dengan cara memfoto atau melaporkan kegiatan Nindy dan anak-anaknya, begitu juga dengan Sulaeman dan keluarga Askara membuat Group Whatsapp dengan anggota Lia Haryati, Sulaeman, Viena Anjani, dan Kinenta Harsono," lanjutnya.

Pada 11 Februari 2021 sekitar pukul 19.30 WIB di kediaman orang tua Nindy, Lia Haryati ketahuan saat sedang merekam pembicaraan Nindy dengan keluarganya.

Nindy juga mendapati bahwa Lia Haryati mengirim rekaman itu ke dalam sebuah grup Whatsapp. Nindy lantas mengambil handphone milik Lia Haryati dan memeriksanya.

Di dalam grup Whatsapp itu, Nindy melihat babysitternya mengirim foto dirinya, Dito yang merupakan pacarnya dan anak-anaknya. Setelahnya, Nindy menelpon sopirnya, Sulaeman yang kebetulan saat itu sudah pulang dan meminta untuk kembali ke rumah.

"Kemudian Nindy memberitahu Lia Haryati bahwa akan menelepon Dito, kemudian Nindy mengatakan kepada Mahendra Dito 'nih jemput aja, Lia sama Leman bawa aja, udah foto-foto sama rekam kita', lalu telepon tersebut dimatikan," ucap Zulpan.

Sekitar pukul 21.00 WIB, datang enam laki-laki berpakaian hitam dan penutup kepala yang merupakan orang suruhan Dito ke rumah.

Orang-orang itu kemudian membawa babysitter dan sopir Nindy ke dalam mobil warna hitam. Di dalam mobil, mata keduanya ditutup dan langsung dibawa ke Apartemen Senopati.

Setiba di sana, keduanya dipisahkan dan terjadi aksi penganiayaan serta pengancaman oleh Dito yang ada di dalam apartemen tersebut.

Keesokan harinya, sekitar pukul 04.00 WIB, Lia Haryati dan Sulaeman dibawa ke Apartemen Resident Office. Di sana, mata keduanya akhirnya dibuka. Keduanya juga turut dijaga tiga orang laki-laki.

Lalu, sekitar pukul 19.00 WIB, Lia Haryati dan Sulaeman dibawa kembali ke rumah orang tua Nindy untuk mengambil baju. Setelahnya, keduanya kembali di bawa ke apartemen.

Di apartemen itu, Lia Haryati disuruh untuk tidur di kamar, sedangkan Sulaeman di ruang tamu dengan dijaga oleh orang suruhan Dito.

"Kemudian pada saat berada ditempat tersebut tidak bisa keluar apartemen, karena dijaga oleh orang suruhan Mahendra Dito," ujar Zulpan.

Pada 13 Februari 2021, keduanya dibawa ke sebuah kos milik orang tua Nindy. Di sana, Lia Haryati ditempatkan di kamar atas, sedangkan Sulaeman di kamar bawah. Keduanya juga tetap dijaga dan dikawal.

"Selalu dijaga dan dikawal dan tidak boleh keluar kos atau dari tempat tersebut dan ada yang orang yang menjaga di pintu gerbang tempat tersebut tidak bisa bebas dan selalu diawasi hingga awal bulan April 2021," tutur Zulpan.

Peristiwa penyekapan ini pun dilaporkan ke pihak berwajib. Laporan terdaftar dengan nomor LP/904/II/YAN.2.5/2021 / SPKT PMJ, tanggal 15 Februari 2021.

"Saat ini (laporan) sudah naik ke proses penyidikan, terlapor masih sebagai saksi," kata Zulpan.

Nindy diketahui akhirnya juga telah diperiksa setelah dua kali mangkir dari panggilan pemeriksaan sebagai terlapor. Nindy juga dicekal ke luar negeri guna kepentingan proses penyidikan.

(dis/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER