Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran bertemu dengan Nyoman Edi, pelaku penyunting profilnya di Wikipedia.
Momen itu dibagikan Fadil melalui unggahan di akun Instagram resmi @kapoldametrojaya. Dalam video itu, Fadil menanyakan alasan Nyoman mengubah profil dirinya di situs Wikipedia.
Menjawab Fadil, Nyoman mengaku bahwa ia pernah memiliki pengalaman kurang baik dengan anggota kepolisian. Meski demikian, ia tak tahu persis bagaimana profil dari Kapolda itu sebelumnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepada Fadil, Nyoman mengaku penyuntingan profil itu hanya iseng belaka. "Saya punya pengalaman buruk, kurang baik dengan anggota kepolisian," ungkap Nyoman dalam video tersebut, dikutip Minggu (31/7).
Masih dalam video yang sama, Fadil mengatakan bahwa ia tidak terlalu mempermasalahkan soal penyuntingan profilnya di Wikipedia. Menurut Fadil, itu merupakan risiko sebagai seorang pejabat publik.
"Bagi saya itu menjadi risiko sebagai seorang pejabat publik. Apalagi, dalam tugas-tugas mengungkap sebuah peristiwa yang memang berbasis fakta dan mencari kebenaran, enggak apa-apa," kata Fadil.
Fadil mengaku telah memaafkan Nyoman dan meminta kepada penyidik untuk tidak melakukan proses hukum.
"Saya menggunakan restorative justice, mudah-mudahan kita petik hikmahnya, kita jadikan sebuah pelajaran. Hati-hati dalam berinternet, bahwa di internet itu ada etika dan norma yang harus kita junjung tinggi," jelasnya.
Dalam momen itu, Fadil juga tampak membantu Nyoman untuk melepas baju tahanan warna oranye yang sebelumnya dipakai oleh pelaku.
"Saya merasa berbeda jadinya karena bapak Kapolda menerima dengan berjiwa besar dan memaafkan," terang Nyoman.
Sebelumnya, Ketua Umum Sahabat Polisi Indonesia Fonda Tangguh melaporkan sebuah akun anonim terkait penyuntingan profil Fadil di Wikipedia ke Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (26/7).
Tercatat setidaknya dua kali penyuntingan artikel Wikipedia terkait Fadil Imran pada 22 Juli 2022 dilakukan pengguna anonim.
Dalam penyuntingan pertama, ditambahkan bahwa, "Fadil Tidak Menangkap & Menahan Ferdy Sambo, Otak Pembunuhan Berencana Brigadir J (2022)".
Lalu, pada penyuntingan selanjutnya ditambahkan keterangan bahwa Fadil diduga telah menerima suap dari Ferdy Sambo agar tidak menangkap dan menahannya dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.
(lna/bir)