Massa dari berbagai asosiasi dan pelaku pariwisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT, masih berada di depan Markas Polres Manggarai Barat hingga Senin (1/8) malam pukul 21.30 Wita.
Sekitar ratusan orang itu berasal dari pemandu wisata, agen perjalanan wisata, dan lintas asosiasi lainnya serta masyarakat Labuan Bajo pelaku pariwisata.
Mereka bertahan di depan Mapolres Manggarai Barat untuk memberi dukungan moril dan menanti sepuluh rekan mereka yang diamankan polisi pada aksi mogok massal pada Senin siang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Muhamad Buharto, anggota Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) menjelaskan masih bertahan di depan Mapolres Manggarai Barat.
Menurut Muhamad, mereka akan tetap menunggu dan bertahan di depan Mapolres Manggarai Barat sampai kesepuluh teman mereka dibebaskan polisi.
Dia mengatakan hingga Senin malam, pihaknya belum mendapatkan informasi terkait nasib sepuluh rekan mereka yang ditangkap polisi.
"Tidak satu pun dari sepuluh teman kita yang ditangkap memberi informasi sehingga diduga HP mereka disita polisi," ujarnya kepada CNNIndonesia.com.
Terpisah, Bernadus Barat Daya, penggiat pariwisata Labuan Bajo, yang berada di depan Mapolres Manggarai Barat menyayangkan penangkapan yang dilakukan terhadap sepuluh orang pelaku pariwisata dan aktivis.
Bernadus mengatakan kemungkinan telepon seluler seluruh aktivis dan penggiat pariwisata yang ditangkap polisi disita karena sejak ditangkap semua nomor telepon seluler mereka tidak bisa dihubungi.
"Sepertinya teman-teman yang sedang diambil keterangannya HP disita. Karena kami sudah coba kontak tapi tidak tersambung. Lost contact sejak beberapa jam lalu," jelas Bernadus.
Kapolres Manggarai Barat AKBP Felli Hermanto membenarkan ada sepuluh orang yang ditangkap saat aksi pungut sampah.Menurutnya, sepuluh orang tersebut masih menjalani pemeriksaan di Mapolres Manggarai Barat.
"Untuk sementara masih diinterogasi, belum kelar (pemeriksaan)," kata Felli.
Dia menyebutkan dari sepuluh orang yang ditangkap belum ada yang ditetapkan sebagai tersangka.
"Belum ada (yang ditetapkan sebagai tersangka," ujar Felli.
Informasi lain yang diperoleh dari Labuan Bajo menyebutkan pada pukul 22.00 Wita ratusan orang diusir paksa aparat kepolisian dari depan gerbang Mapolres Manggarai Barat.
Sebelumnya pada Senin (1/8) siang aksi memungut sampah dilakukan sebagai bentuk protes atas kenaikan biaya masuk ke Pulau Komodo dan Pulau Padar dan kawasan perairan sekitar kedua pulau tersebut sebesar Rp3,75 juta.
Aksi tersebut dilakukan oleh pelaku pariwisata dan juga asosiasi pariwisata di Labuan Bajo sebagai bentuk penolakan atas kenaikan tarif masuk Pulau Komodo dan Pulau Padar dari Rp150 ribu ke Rp3,75 juta yang mulai diterapkan hari ini.
(ali/pmg)