Mahfud: Kasus Brigadir J Bukan Kriminil Biasa, Ada Psiko Hierarkial

CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2022 13:25 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD meminta semua pihak bersabar karena Polri kini tengah berupaya mengusut kematian Brigadir J agar terang benderang.
Menko Polhukam Mahfud MD meminta semua pihak bersabar karena Polri kini tengah berupaya mengusut kematian Brigadir J agar terang benderang (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan kematian Brigadir J di Rumah Dinas Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo tak sama dengan kasus kriminal biasa sehingga harus bersabar menunggu pengungkapan kasusnya.

Hal demikian Ia sampaikan usai bertemu dengan Ayah Brigadir J, Samuel Hutabarat di Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Rabu (3/8).

"Saya katakan maaf ini tak sama dengan kriminil biasa, sehingga harus bersabar, karena ada psiko hierarkial, ada juga psiko politisnya," kata Mahfud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mahfud tak menjelaskan lebih lanjut makna psiko hierarkial dan psiko politis di kasus Brigadir J. Namun ia tetap meminta semua pihak bersabar terkait pengusutan kasus ini. Mahfud menegaskan kini Kapolri Jendral Listyo Sigit Prabowo tengah mengusut kasus tersebut agar semuanya terang benderang.

"Ada yang bilang katanya 'tingkat Polsek juga bisa', tetapi ini ada tadi, ada psiko hierarkis dan psiko politis macam-macam. Sehingga kita harus sabar," kata Mahfud.

Mahfud menegaskan dirinya tidak ikut campur dalam proses penyelidikan kasus tersebut. Namun, Ia hanya mengawal berbasis kebijakan negara agar kasus ditangani dengan benar dan terbuka.

"Soal pendapat dan proses itu saya tidak boleh ikut campur. Tugas saya adalah mengawal kebijakan dan arahan presiden bahwa harus dibuka dengan benar," ucap dia.

Sebelumnya, polisi menyebut Brigadir J tewas akibat baku tembak dengan Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo. Menurut polisi, baku tembak terjadi usai Brigadir J melakukan pelecehan seksual terhadap istri dari Ferdy Sambo.

Namun, pihak keluarga Brigadir J merasa janggal dan tak puas dengan pernyataan Polri. Pasalnya, ada luka sayatan dan jari tangan putus sehingga janggal jika Brigadir J disebut tewas akibat baku tembak.

Pihak keluarga lalu meminta Polri untuk autopsi ulang. Selain itu, lewat kuasa hukumnya, keluarga Brigadir J juga melaporkan dugaan pembunuhan berencana ke Bareskrim Polri.

(rzr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER