Website Kejari Garut Diretas, Tampilkan Kasus Brigadir J

CNN Indonesia
Rabu, 03 Agu 2022 20:24 WIB
Kepala Seksi Penerangan Hukum Kejari Garut Sutan SP Harahap membenarkan peretasan terhadap website dan menampilkan unggahan soal Brigadir J.
Website Kejaksaan Negeri (Kejari) Garut diduga diretas oleh orang tidak dikenal pada Rabu (3/8). Isi laman tersebut berisi informasi seputar kasus kematian Brigadir J. (Tangkapan layar website Kejari Garut diduga diretas)
Jakarta, CNN Indonesia --

Situs Kejaksaan Negeri (KejariGarut diduga diretas oleh orang tidak dikenal pada Rabu (3/8). Isi laman tersebut menampilkan informasi seputar kasus kematian Brigadir J.

Pantauan CNNIndonesia.com hingga pukul 19.48 WIB, laman kejari-garut.go.id masih belum pulih sepenuhnya. Tampilan dari laman Kejari Garut diubah dengan menampilkan tulisan "BUBARKAN SATGASSUS MERAH PUTIH".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Laman Kejari Garut yang diretas itu juga menampilkan deretan Satuan Tugas Khusus (Satgasus) yang sempat dijabat Irjen Ferdy Sambo.

Selain itu, peretas juga menampilkan kasus-kasus Brigadir J yang tewas di kediaman Kadiv Propam nonaktif Irjen Ferdy Sambo yang terletak di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Kepala Seksi Penerangan Hukum (Kasie Penkum) Kejari Garut Sutan SP Harahap membenarkan adanya peristiwa peretasan oleh orang tidak dikenal itu.

"Website yang biasanya bisa dibuka dan digunakan untuk kepentingan umum sekarang tidak dapat di akses dan banyak masyarakat yang tidak terlayani dengan kejadian ini," ujarnya dalam keterangan tertulis.

Ia mengatakan, serangan peretasan itu dilakukan dengan masuk ke dalam akun laman Kejari dan merubah sebagian dari tampilan laman. Menurutnya, peristiwa itu merupakan tindakan nyata dari orang yang tidak bertanggung jawab dalam mengacaukan pelayanan publik.

Lebih lanjut, Sutan mengatakan saat ini pihaknya masih berusaha untuk mengembalikan laman Kejari Garut seperti semula.

"Tim IT Kejaksaan Negeri Garut sedang berusaha memulihkan website resmi dari retasan orang tidak dikenal tersebut agar pelayanan terhadap masyarakat dapat segera terlayani kembali," katanya.

(tfq/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER