Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jeje Zainuddin berharap masyarakat tak mudah menilai seseorang yang memiliki kemampuan mendemonstrasikan hal-hal di luar nalar kemampuan manusia sebagai seorang kiai atau tokoh agama.
Hal demikian disampaikan merespons heboh sosok bernama Samsudin Jadab dari Blitar Jawa Timur atau dipanggil dengan Gus Samsudin yang kerap mendokumentasikan aksi sulapnya melalui kanal YouTube.
"Jangan sampai dikesankan orang menjadi kiai, karena kemampuan mendemonstrasikan hal-hal yang aneh atau yang berkaitan dengan interaksinya dengan makhluk-makhluk gaib semisal Jin. Padahal itu bukan wilayah kemampuan atau otoritas kekiaian atau keulamaan," kata Jeje kepada CNNIndonesia.com, Rabu (3/8) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kasus-kasus seperti ini, lanjut Jeje, masyarakat perlu diberi pemahaman tentang kriteria seseorang dapat menyandang status sebagai kiai, ulama dan wali. Baginya, kriteria demikian sudah jelas terkandung dalam kaidah-kaidah dalam Alquran dan Hadis Nabi Muhammad SAW.
Lihat Juga : |
Jeje bahkan menyinggung sosok nabi pun hanya tertentu saja yang diberi izin dan kewenangan Allah SWT sebagai kekhususannya.
"Seperti kekhususan Nabi Sulaiman AS misalnya," kata dia.
Di sisi lain, Jeje turut menduga masyarakat sekitar mendesak agar Samsudin menutup padepokannya karena sudah ada masalah sebelumnya. Bila menyangkut isu keagamaan yang ditengarai menyimpang, Jeje berharap ada proses tabayun dari para ulama yang berkompeten di daerah tersebut.
"Sehingga jika dapat dipastikan terdapat paham atau pun praktek ritual yang jelas-jelas menyimpang dari tuntunan Alquran, Sunah, maupun Ijmak, maka wajar jika masyarakat menolak keberadaannya atau minta pihak berwenang menutup kegiatannya," kata dia.
Sebagai informasi, Nama Samsudin Jadab mendadak viral lantaran warga sekitar mendesaknya untuk menutup Padepokan Nur Dzat Sejati miliknya yang terletak di Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Warga menilai tempat itu diduga melakukan penipuan bermodus pengobatan atau rukiyah.
Melihat desakan itu, Samsudin menolak desakan warga untuk menutup padepokan setelah disebut melakukan praktik penipuan.
Samsudin mengaku tetap akan membuka padepokan karena dirinya tidak bersalah dan tidak merugikan pihak manapun. Selain itu, dia mengklaim padepokan miliknya telah memiliki izin tempat dan praktik.
Belakangan ini, Samsudin juga pernah membuat heboh karena terlibat cekcok dengan salah seorang Youtuber 'Pesulap Merah' atau Marcel Radhival.
Bahkan, Ia telah melaporkan Marcel Radhival ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) dengan dugaan mencemarkan nama baik di YouTube.