Beda Keterangan Kematian Brigadir Yosua di Internal Kepolisian

CNN Indonesia
Jumat, 05 Agu 2022 13:02 WIB
Sederet fakta baru kasus penembakan Brigadir Yosua atau Brigadir J mulai ditemukan oleh Tim Khusus (Timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Ferdy Sambo resmi dicopot dari jabatannya dan dimutasi pada Kamis (4/8). (CNN)

Misteri CCTV

Tidak hanya soal peristiwa penembakan, temuan Timsus juga menepis misteri CCTV yang menjadi saksi kunci untuk mengungkap pembunuhan Brigadi J.

Di awal penyelidikan, Budhi menyatakan seluruh CCTV baik di Tempat Kejadian Perkara (TKP) maupun sekitar lokasi kejadian rusak. Bahkan, sejak dua minggu sebelum insiden berdarah itu terjadi.

Oleh sebab itu, Budhi mengaku pihaknya kesulitan untuk mengungkap kasus tersebut. Hanya saja klaim Budhi ini ditepis mentah-mentah oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam konferensi pers Kamis (4/8) malam, Listyo justru menyatakan ada upaya secara sengaja untuk merusak atau menghilangkan 'saksi kunci' tersebut.

Jenderal bintang empat ini tegas menyebut sudah mengetahui penyebab di balik semua itu. Bahkan, identitas pelaku penghilang dan perusak CCTV sudah dikantongi.

"Ada CCTV rusak yang diambil pada saat di satpam dan itu juga sudah kita dalami dan kita sudah mendapatkan bagaimana proses pengambilan," tegasnya.

Listyo mengaku Timsus yang dibentuknya sudah mengantongi identitas pelaku. Bahkan, kata dia, para pelaku sudah dimintai keterangan perihal aksi tersebut.

Kendati demikian, Kapolri tak menyampaikan siapa pelakunya secara gamblang. Dia hanya menyebut oknum itu akan diproses sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Siapa yang mengambil (CCTV) juga sudah kita lakukan pemeriksaan dan saat ini tentunya kita akan melakukan proses selanjutnya," ungkapnya.

Dugaan Terorganisir

Pelbagai temuan tersebut membuat Kapolri Listyo menduga pembunuhan Brigadir J dilakukan secara terorganisir.

Kapolri juga menyebut sudah ada 25 anggotanya yang menjalani pemeriksaan oleh Inspektorat Khusus (irsus) buntut tewasnya Brigadir J. Bahkan, tiga di antaranya berpangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) atau bintang satu.

Selain itu, terdapat pula lima anggota kepolisian dengan pangkat Kombes, tiga AKBP, dua Kompol, tujuh Panma, dan lima Bintara serta tamtama. Puluhan personel polisi yang diperiksa itu disebut dari berbagai satuan dari Divisi Propam, Polres Jaksel, Polda Metro, hingga Bareskrim.

Selain itu, Kapolri juga mengklaim sudah 'menyeret' empat anggotanya itu untuk ditempatkan ke tempat khusus. Akan tetapi dirinya tak menjelaskan secara merinci identitas anggotanya itu. Dia hanya menyatakan akan menindak tegas siapapun yang terlibat.

Ketegasan Kapolri juga ditunjukan dengan memutasi 25 anggotanya itu. Dari data yang didapat, baru ada 10 orang yang diduga terlibat di rangkaian kasus Brigadir J yang dimutasi.

Mereka merupakan 'anak buah' Irjen Ferdy Sambo yang bertugas di Divisi Propam dan 'Gerbong' Polres Metro Jakarta Selatan. Mutasi itu tertuang dalam Surat Telegram Rahasia (STR) nomor 1628/VIII/Kep/2022, tertanggal 4 Agustus 2022.

Para anak buah Irjen Ferdy Sambo yang ikut terseret merupakan Brigjen Hendra Kurniawan, Brigjen Benny Ali, Kombes Denny Setia Nugraha dan Kombes Agus Nur Patria. Kemudian Kompol Chuck Putranto, Kompol Baiquni Wibowo, dan AKBP Arif Rachman Arifin.

Sementara gerbong Polres Metro Jakarta Selatan yang dimutasi yakni Kasat Reskrim AKBP Ridwan Rheky Nellson Soplanit dan Kanit I Satreskrim AKP Rifaizal Samual. Mereka semua dipindah tugas ke bagian Yanma (Pelayan Markas) Polri.

Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo menyatkan dalam perintah Kapolri, mereka semua dimutasi dalam rangka pemeriksaan oleh timsus dan irsus. Tujuannya, mencari dugaan keterlibatannya.

Nantinya, mereka akan menjalani sidang kode etik profesi. Jika terbukti melakukan pelanggran tentu sanksi sesuai aturan akan diberikan.

"Apabila bukti melakukan pelanggaran etika akan diperiksa apabila terbukti pelanggaran pidana seperti pak Kapolri sampaikan akan diproses sesuai prosedur," kata Dedi.

(tfq/isn)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER