Ujang menyebut ada banyak faktor di belakang layar yang menjadi penting bagi suatu partai untuk berkoalisi demi memenangkan Pilpres.
"Politik depan layar agak sulit, tapi belakang layar tidak ada yang tahu. Ada faktor belakang layar yang bisa pengaruhi, misalnya pegang kejaksaan, kepolisian. Peluang fifty-fifty. Walau PDIP akhirnya memilih bermain sendiri, peluang untuk menang tetap ada," ujarnya.
Mengenai capres dari PDIP, Ujang punya pendapat berbeda. Menurut dia, peluang Ganjar diusung menjadi capres 2024 oleh PDIP cenderung kecil.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari nama-nama yang telah dibeberkan Hasto, menurutnya, Puan tetap menjadi nama yang paling berpeluang untuk diusung menjadi capres 2024 dari PDIP.
"Biasanya itu strategi dari PDIP seolah-olah, istilahnya pendamping, arahnya tetap ke Mbak Puan," kata Ujang.
Sementara itu, politikus senior PDIP Hendrawan Supratikno mengatakan peluang tiga nama capres itu akan ditentukan oleh waktu dan momentum.
"Soal siapa yang lebih berpeluang, nanti waktu dan momentum yang akan menjawab," kata Hendrawan saat dihubungi, Rabu (10/8).
Hendrawan menegaskan kewenangan memutuskan capres yang bakal diusung oleh PDIP berada di tangan Megawati.
Hendrawan juga berkata nama-nama capres yang dibeberkan oleh Hasto adalah nama-nama potensial dengan rekam jejak yang teruji.
"Nama-nama tersebut terbukti masuk radar dalam berbagai survei," imbuhnya.
Apabila menilik hasil survei sejak beberapa bulan lalu, elektabilitas Ganjar Pranowo selalu lebih unggul dibanding Puan Maharani. Akan tetapi, PDIP tidak ingin terlalu terpaku kepada hasil survei meski tetap jadi pertimbangan.