Kasus tewasnya Brigadir J mengundang berbagai reaksi dari anggota Polri di daerah. Beberapa anggota polisi di sejumlah daerah menganggap kasus ini merupakan aib bagi Korps Bhayangkara.
Salah satu anggota Polda Sumsel yang enggan disebutkan namanya mengatakan, kasus Brigadir J yang menyeret Irjen Ferdy Sambo menjadi tersangka karena memerintahkan penembakan merupakan aib bagi satuan. Meskipun demikian, ia meyakinkan bahwa secara keseluruhan polisi masih profesional.
"Kasus Brigadir J adalah salah satu aib Polri. Namun masyarakat juga harus tahu bahwa sampai saat ini polisi masih profesional dengan tugasnya. Jangan sampai karena satu aib ini, seluruh polisi yang profesional jadi kena dampaknya. Bayangkan kalau polisi tidak ada," ujarnya kepada CNNIndonesia.com, Kamis (11/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu anggota lain Polda Sumsel yang juga tak mau disebutkan nama dan pangkatnya mengatakan pembunuhan Brigadir J yang melibatkan Sambo menjadi salah satu bukti masih ada masalah internal yang cukup besar di tubuh Polri.
"Kasus ini menjadi bahan pihak kepolisian untuk mengevaluasi kinerja dalam bertugas dan mengupayakan menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada di internal Polri," kata anggota tersebut.
Ia tak memungkiri kemungkinan masih ada pimpinan Polri yang tidak jujur dan tegas. Dirinya pun menganggap bahwa kasus tewasnya Brigadir J merupakan puncak gunung es yang baru terungkap bagian kecilnya.
"Saya merasa apa yang menimpa Polri saat ini merupakan teguran dari Allah. Jika saja pimpinan Polri mau jujur dan tegas, maka anggota di jajaran bawah tidak akan berani melanggar aturan. Tuhan pun akan memberikan keselamatan untuk institusi yang sangat saya sayangi ini," katanya.
Terlepas dari kasus tersebut, dirinya melihat dan merasakan sampai saat ini masih ada pimpinan Polri di daerah yang masih saja berusaha memperkaya diri dengan menerima imbalan tertentu. Baik karena ingin memperkaya diri ataupun mengembalikan modal lobi mencari jabatan.
"Andai saja semua polisi ini jujur semua mungkin negara ini akan sangat aman dan makmur. Namun inilah dunia yang dipenuhi oleh keserakahan dan bisikan setan," katanya.
Lihat Juga : |
Senada, anggota Polda Jawa Timur juga menyebut kasus ini menunjukkan betapa buruknya kondisi di lembaganya. Menggunakan kekuasaan dan jabatan untuk menutupi kejahatan.
"Menurut saya ini menunjukkan wajah buruk Polri. Ada abuse of power sedemikian rupa untuk merekayasa skenario kasus," kata dia.
Diketahui, saat awal kasus diungkap, Brigadir J dirilis telah tewas dalam insiden saling tembak dengan Bharada E di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo di Komplek Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7) lalu.
Kala itu, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Herdi Susianto- dalam rilis pada Senin (11/8) mengatakan saling tembak itu dipicu dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo, Putri Candrawathi.
"Apalagi CCTV di TKP dihilangkan untuk mengaburkan kejadian," ucap anggota Polda Jatim itu.
Ia tak mau kejadian ini memunculkan persepsi yang buruk di masyarakat, bahwa Polri terbiasa merekayasa kasus dan menggunakan kekuasaannya untuk berbuat semena-mena. Kasus ini, kata dia, adalah pertaruhan kredibilitas dan profesionalitas lembaganya.
"Jangan sampai karena kasus ini masyarakat beranggapan, 'oh polisi terbiasa kayak gitu [rekayasa kasus]'. Kan kasihan polisi-polisi yang bekerja jujur," ucapnya.
Lihat Juga : |
Anggota polisi di Sumatera Barat menganggap kasus tersebut terlalu sensitif dibahas. Ia menilai tak banyak personel polisi tak berani untuk buka suara mengenai kasus tersebut.
"Memang secara perintah tidak disuruh, tapi secara hierarki-nya tentu hal tersebut menjadi sensitif untuk dibahas dalam lingkungan apapun," jelasnya.
Senada, polisi lainnya juga melontarkan hal serupa karena merasa tidak memiliki kapasitas untuk memberi komentar terkait kasus tersebut bahkan ia tidak terlalu mengikuti kasus tersebut.
"Awalnya saya tidak terlalu mengikutinya, kemudian tiba-tiba dikabarkan Ferdy Sambo jadi tersangka, saya juga cukup kaget," jelasnya.
Baca lanjutnya di sebelah sini..