Satgas Minta RI Waspada Positivity Rate Covid Naik Hampir 2 Kali Lipat

CNN Indonesia
Sabtu, 13 Agu 2022 03:30 WIB
Satgas Penanganan Covid-19 menuturkan kenaikan angka positivity rate virus corona ini merefleksikan kenaikan kasus positif Covid-19 di tengah masyarakat.
Satgas Penanganan Covid-19 menuturkan kenaikan angka positivity rate virus corona ini merefleksikan kenaikan kasus positif Covid-19 di tengah masyarakat. (Foto: CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 meminta pemerintah dan masyarakat Indonesia tetap waspada terhadap penularan virus corona, usai jumlah positivity rate atau rasio kasus positif Covid-19 meningkat hampir dua kali lipat belakangan ini.

Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito melanjutkan, positivity rate di Indonesia mengalami kenaikan signifikan dalam lima pekan terakhir, yakni dari 5,12 persen menjadi 10,05 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika dibandingkan dengan saat puncak Omicron lalu, dalam 5 minggu kenaikan hampir 17 persen. Sedangkan saat puncak delta lalu kenaikan 9 persen," kata Wiku dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com, Jumat (12/8).

"Artinya, kenaikan positivity rate kali ini masih lebih rendah dibanding saat puncak Omicron dan Delta. Namun, ini tetap perlu kita waspadai karena positivity rate sudah di atas 10 persen," imbuhnya.

Wiku menyebut, kenaikan angka positivity rate ini merefleksikan kenaikan kasus positif Covid-19 di tengah masyarakat. Jumlah kelurahan atau desa yang dipantau dalam sebulan terakhir, lanjut Wiku, juga mulai terlihat mengalami tren kenaikan kasus meski belum terjadi secara signifikan.

Untuk itu, Wiku mewanti-wanti perlu adanya penyesuaian strategi vaksinasi Covid-19 di Indonesia yaitu dengan cara mempercepat pemerataan cakupan vaksinasi dosis terlengkap maupun dosis pengat agar mencapai kekebalan optimal.

"Saat ini, tugas kita bukan sekadar memastikan diri sendiri sudah divaksinasi lengkap, namun juga orang di sekitar kita. Karena tujuan utama kita adalah membentuk kekebalan kolektif bukan individual," ujarnya.

(khr/rds)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER