LIPUTAN KHUSUS

VIDEO: Jejak Genosida di Banda Neira

Meutia Rahmawati | CNN Indonesia
Senin, 15 Agu 2022 10:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepulauan Banda Neira telah membangun tatanan perdagangan yang paling maju di dunia sebelum Belanda datang. Pasar rempah, khususnya Pala di Banda mengundang banyak pedagang-pedagang asing seperti China, India, Moro, hingga pendatang baru Portugis.

Banda tak mengenal pola pemerintahan kerajaan, melainkan diatur oleh sejumlah orang yang dihormati yang dikenal dengan panggilan Orang Kaya.

Para Orang Kaya yang saat itu diketahui sebanyak 44 orang mengatur semua harga Pala yang dijual keluar pulau, menengahi perselisihan di pasar, hingga berkoordinasi dengan syahbandar. Dominasi Orang Kaya ini yang kemudian membuat gerah VOC yang sejak awal berambisi menguasai semua pasar Pala Belanda.

Benteng-benteng pertahanan dibangun Belanda untuk membangun nuansa intimidasi kepada Portugis juga Inggris. Melihat apa yang dilakukan Verhoeven, para Orang Kaya menawarkan perundingan kepada VOC.

Namun nahas, perundingan itu tidak pernah terjadi. Orang Kaya menyergap rombongan kecil Belanda ketika berada di lokasi perundingan. Para pasukan termasuk Verhoeven dieksekusi di tempat. Kecuali J.P Coen yang bernasib mujur, ia berhasil lolos dalam pembataian itu.

Trauma terhadap tipuan Orang Kaya di Banda selalu menjadi dalih bahwa penaklukan Banda hanya bisa dilakukan dengan pembantaian. Sewindu berselang JP Coen yang naik pangkat menjadi Gubernur Jenderal VOC telah berkantor di Batavia. Ambisinya menguasai Kepulauan Banda memuncak.

Dewan Pimpinan VOC pada 1621 menyetujui rencananya untuk menaklukan Banda melalui ekspedisi besar. J.P. Coen mengangkut 1.600 orang tentara, 300 orang tahanan, 100 orang samurai bayaran dari Jepang (ronin), 286 budak belian, hingga 40 awak kapal.

Kali ini mereka sama sekali tidak berniat untuk berunding, apalagi berbaik hati kepada orang-orang Banda. J.P. Coen segera memerintahkan pasukannya untuk menguasai Banda beserta isinya.

Coen lalu mengumpulkan seluruh rakyat banda di sebuah lapangan besar di dekat benteng Nassau untuk menyaksikan eksekusi 44 Orang Kaya Banda. 

Sementara itu sepanjang proses pendudukan Belanda, dari 15 ribu penduduk yang ada, diperkirakan hanya tersisa kurang dari 1.000 orang yang selamat dari pemusnahan massal.

Untuk menghormati dan mengenang Orang-orang Kaya yang menjadi korban kekejaman belanda. Sebuah Monumen Parigi Rante bertuliskan 44 nama Orang Kaya didirikan di lokasi pembantaian tersebut.

(angga indrawan)