Anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon menyentil Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa soal ketidakhadiran Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman di upacara pembukaan Latihan Bersama (Latma) Super Garuda Shield, Agustus lalu.
Effendi mempersoalkan hal itu karena telah menjadi sorotan publik yang menduga hubungan Andika dan Dudung kini sedang tidak harmonis.
"Apasih yang kemudian dipertahankan Ego. Ego bapak berdua itu, merusak tatanan hubungan senior dan junior di TNI, pak," kata Effendi dalam Rapat Komisi I DPR dengan Menhan dan Panglima TNI beserta KSAD, KSAL dan KSAU dengan Pembahasan RKA Kemhan/TNI TA 2023, Senin (5/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Effendi mengaku punya catatan soal hubungan kedua jenderal bintang empat itu. Ia salah satunya menyoroti isu anak Dudung yang disebut gagal mengikuti seleksi Akmil.
"Dari mulai pertentangan soal ini, soal banyak sekali catatannya, sampai ke urusan anak Pak Jenderal Dudung yang katanya tidak lulus karena umur dan karena tinggi badan katanya," kata Effendi.
"Apakah ini harus menjadi pertentangan pak yang kemudian mengorbankan TNI, pak?" imbuhnya.
Ia mengatakan Andika memang orang yang patuh terhadap aturan. Namun, menurutnya Andika kurang tegas dalam penegakannya.
"Kalau saya seperti itu take it or leave it, dia apa saya pak, saya lapor presiden. Biar saja gemuruh republik ini. Ngapain pak kita sandang semua jabatan kalau tidak ada ketegasan," katanya.
"Ini semua menjadi rahasia umum pak, di mana ada Jenderal Anndika tidak ada KSAD. Jenderal Andika membuat super garuda shield tidak ada KSAD di situ," lanjut dia.
![]() |
Upacara pembukaan Latihan Bersama (Latma) Super Garuda Shield dihadiri oleh 13 negara di Puslatpur Kodiklatad, Baturaja, Sumatera Selatan, pada Rabu (3/8) lalu. Dudung tak hadir saat itu.
Kala itu, berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, upacara dibuka Andika Perkasa selaku Panglima TNI bersama Commanding General U.S. Army Pacific Command Jenderal Charles A Flynn.
Pada pembukaan Latma Super Garuda Shield itu, Dudung terlihat digantikan Wakil Kepala Staf Angkatan Darat Letjen TNI Agus Subiyanto.
Selain Agus, turut hadir Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Madya Ahmadi Heri Purwono.
Tidak ada penjelasan soal ketidakhadiran Dudung itu. CNNIndonesia.com sudah menghubungi Kadispenad Brigjen Tatang Subarna dan Kapuspen TNI Mayjen Pranata Santosa secara terpisah, namun hingga berita ini ditulis belum ada respons.
CNNIndonesia.com pun telah menghubungi Dudung, namun yang bersangkutan belum merespons.
Sebagai informasi, pada tahun-tahun sebelumnya, latihan ini hanya melibatkan TNI Angkatan Darat dan militer Amerika Serikat.
Namun pada tahun ini latihan bersama itu diselenggarakan berbeda dari tahun sebelumnya yaitu dengan melibatkan 13 negara dan melibatkan tiga matra yaitu Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
Sejumlah negara yang turut berpartisipasi langsung dalam latihan tahun ini yaitu Australia, Jepang, dan Singapura. Selain itu bertindak sebagai pengamat dari Kanada, Prancis, India, Malaysia, Korea Selatan, Papua Nugini, Timor Leste, dan Inggris.
Latihan ini telah ditutup pada 14 Agustus lalu oleh Komandan Kodiklatad Letjen TNI Ignatius Yogo Triyono.
Dalam amanat Panglima TNI yang dibacakan oleh Yogo, disampaikan bahwa Super Garuda Tahun 2022 bukan hanya sekedar untuk meningkatkan kemampuan interoperabilitas masing-masing Angkatan Bersenjata, tetapi juga dalam rangka meningkatkan kemitraan strategis multilateral melalui komitmen persahabatan dan rasa saling percaya sebagai partner strategis.
"Sudah banyak persiapan yang kita lakukan untuk mendukung kelancaran latihan ini, termasuk dari materi pelajaran serta program latihan lapangan dan maritim yang mencakup pelatihan amfibi, keamanan maritim, operasi militer di medan perkotaan, pertahanan udara, operasi udara dan perebutan lapangan udara," ujarnya, Minggu (14/8).
(yoa/kid)