Komnas HAM Dalami Kemungkinan Penembak Brigadir J Selain Bharada E

CNN Indonesia
Selasa, 16 Agu 2022 19:40 WIB
Komnas HAM masih mendalami detail peristiwa penembakan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo.
Ilustrasi. Komnas HAM masih mendalami detail peristiwa penembakan Brigadir J yang terjadi di rumah dinas Irjen Ferdy Sambo. (Foto: iStockphoto)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) tengah mendalami kemungkinan penembak Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias J selain Bharada Richard Eliezer alias E.

"Sedang kami dalami siapa saja yang melakukan penembakan itu apa Richard sendiri atau dibantu yang lain atau ada yang memerintahkan kita sedang dalami," kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, Senin (16/8).

Pasalnya, mantan Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mengaku sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kematian Brigadir J. Pernyataan tersebut, kata dia, diungkapkan Sambo saat diperiksa oleh Komnas HAM.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Beka, pernyataan itu penting. Namun, Komnas HAM masih menggali detail-detail peristiwa yang terjadi.

"Keterangan Pak Ferdy Sambo ketika dimintai keterangan oleh Komnas, dia yang bertanggung jawab," ucap dia.

Adapun dalam kasus penembakan Brigadir J, polisi telah menetapkan empat orang tersangka. Mereka adalah Irjen Ferdy Sambo, Bharada Richard Eliezer, Bripka Ricky Rizal, dan Kuwat Maruf.

Sambo, Bripka Ricky Rizal, dan Kuwat dijerat Pasal 340 terkait pembunuhan berencana subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 juncto 56 KUHP.

Sementara Bharada E dijerat Pasal 338 tentang pembunuhan juncto Pasal 55 dan 56 KUHP.

Saat awal kasus diungkap, Bharada E disebutkan terlibat dalam insiden saling tembak dengan Brigadir J di rumah dinas Sambo. Peristiwa itu dipicu dugaan pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J terhadap istri Sambo.

Namun, belakangan kronologi insiden saling tembak itu terbantahkan. Tim khusus yang dibentuk Kapolri justru menemukan Brigadir J dibunuh. Sambo disebutkan sengaja membuat skenario untuk menutup-nutupi kasus itu.

(yla/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER