DPR Singgung Pidato Jokowi Tak Jelaskan Solusi RI Keluar dari Pandemi

Anggota Komisi IX DPR dari fraksi PKS Kurniasih Mufidayati menilai pidato kenegaraan Presiden Joko Widodo dalam Sidang Tahunan MPR tak menjelaskan cara Indonesia keluar dari krisis pandemi Covid-19.

Kurniasih menyorot pernyataan Jokowi yang menyebut Indonesia sebagai negara yang dianggap berhasil mengendalikan Covid-19. Namun, pernyataan itu tak diiringi cara pemerintah untuk keluar menuju endemi setelah ditetapkan Badan Kesehatan Dunia atau WHO.

"Maka perlu disebutkan langkah ke depan bagaimana exit strategi bagaimana transisi pengendalian krisis pandemi Covid-19 menuju persiapan status endemi jika nanti ditetapkan oleh WHO. Indonesia sudah harus siap," katanya dalam keterangannya, Rabu (17/8).

Menurut Kurniasih, Jokowi tidak menyebut secara gamblang soal pengendalian pandemi dalam pidatonya. Pada program kesehatan, dia hanya bicara singkat soal stunting yang harus cepat dipangkas.

Jokowi menurut Kurniasih bicara banyak terkait soal potensi ekonomi UMKM, industri, pangan, politik, hukum, dan HAM. Namun, porsi kesehatan dalam pidato Presiden menurutnya masih minim.

"Padahal kita dalam konteks pulih dari krisis kesehatan dan bangkit dalam penanganan persoalan kesehatan lainnya yang terhenti karena pandemi," kata dia.

Namun begitu, dia mengapresiasi keseriusan Jokowi soal penanganan stunting. Anggaran untuk penanggulangan stunting kata dia perlu ditingkatkan terutama alokasi untuk BKKBN yang sudah ditunjuk sebagai leading sector penanggulangan stunting.

"Pemulihan sektor kesehatan harus jadi prioritas. Harus belajar dari lemahnya ketahanan sistem kesehatan kita saat pandemi, termasuk penyediaan alat kesehatan dan obat-obatan," kata dia.

Presiden Jokowi diketahui menyampaikan pidato di Sidang Tahunan MPR, pada Selasa (16/8). Dalam pidatonya, Jokowi menyoroti sejumlah hal. Di antaranya mulai dari penegakan hukum dan ham, krisis global, perang Ukraina-Rusia, hingga politik identitas.

[Gambas:Video CNN]