Menkes Wanti-wanti Mutasi Baru Usai Kenaikan Covid di Jepang dan Eropa

CNN Indonesia
Selasa, 23 Agu 2022 16:58 WIB
Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap potensi munculnya varian baru virus corona (Covid-19).
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (26/7). (CNN Indonesia/Poppy Fadhilah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mewanti-wanti masyarakat Indonesia untuk tetap waspada terhadap potensi munculnya varian baru virus corona (Covid-19) akibat melonjaknya kasus harian di berbagai negara seperti Jepang dan sejumlah negara di Eropa.

Budi melanjutkan, kelahiran varian Covid-19 baru berpotensi besar terjadi apabila jumlah temuan kasus konfirmasi Covid-19 juga mengalami peningkatan yang sangat signifikan.

"Kasus konfirmasi harian setinggi ini pasti akan mengakibatkan terjadinya mutasi dan timbulnya varian baru. Pasti akan timbul varian baru karena adanya kasus konfirmasi setinggi ini. Itu membuat Indonesia harus siap-siap," kata Budi dalam konferensi pers, Selasa (23/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melihat hal tersebut, Presiden Joko Widodo menginstruksikan Kemenkes untuk mencanangkan vaksinasi Covid-19 massal pada akhir tahun untuk mencegah lonjakan kasus pada awal tahun 2023.

Budi menjelaskan Indonesia rentan mengalami lonjakan kasus pada awal tahun depan. Hal itu disebabkan penurunan kadar antibodi masyarakat seiring waktu berjalan.

"Tadi kita diskusi dan arahan Bapak Presiden nanti rencananya di akhir tahun kita akan melakukan vaksinasi, terutama diarahkan bagi golongan yang memang imunitasnya rendah," kata Budi.

Budi menyampaikan kebijakan ini bukanlah vaksinasi dosis keempat secara massal. Penyuntikan dosis dilakukan terhadap masyarakat yang mengalami penurunan antibodi Covid-19

Untuk mengetahui sasaran vaksinasi tersebut, Kementerian Kesehatan akan menggelar sero survei. Survei itu akan memetakan kadar antibodi Covid-19 di setiap daerah.

Namun Budi optimis Indonesia tidak mengalami perburukan kondisi lantaran hasil sero survei per Juli 2022 yang dilakukan pihaknya bersama Tim FKM UI menyatakan sebanyak 98,5 persen penduduk Indonesia sudah memiliki antibodi atau kekebalan tubuh terhadap virus corona.

Sero survei yang dimaksud adalah survei dan penelitian yang dilakukan untuk menghitung jumlah individu dalam suatu populasi yang menunjukkan hasil positif untuk penyakit tertentu berdasarkan spesimen serologi atau serum darah.

"Akibatnya memang terbukti populasi masyarakat Indonesia sudah sangat terlindungi level antibodinya," ujarnya.

Jika hasil survei telah ada, pemerintah akan menggelar vaksinasi di wilayah-wilayah yang masyarakatnya memiliki antibodi rendah.

"Insya Allah kalau nanti ada varian baru di Januari, Februari, Maret, imunitas populasi masyarakat Indonesia itu tetap tinggi sama seperti sekarang 98 persen," ujarnya.

Budi berkata vaksinasi akhir tahun akan menyasar kelompok rentan seperti lansia. Pemerintah juga menjajaki vaksinasi Covid-19 untuk balita.

(khr/dhf/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER