Ketua Komnas HAM Marahi Sambo Bertemu Anam Sebelum Kasus Dirilis Polri

CNN Indonesia
Selasa, 23 Agu 2022 18:34 WIB
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengaku marah kepada Ferdy Sambo karena memanggil Choirul Anam sebelum kasus pembunuhan Brigadir J mencuat ke publik.
Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengaku marah kepada Ferdy Sambo karena memanggil Choirul Anam sebelum kasus pembunuhan Brigadir J mencuat ke publik. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik mengaku marah kepada Irjen Ferdy Sambo, mantan Kadiv Propam Polri.

Hal ini terkait pertemuan Sambo dengan Komisioner Komnas HAM Choirul Anam sebelum kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat ramai diberitakan. Pertemuan itu berlangsung pada Senin (11/7) siang. Sementara Polri baru merilis kasus tersebut sore harinya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Taufan, pertemuan itu bisa merusak integritas Komnas HAM secara kelembagaan dan nama baik Anam. Dia memastikan Komnas HAM tidak diintervensi oleh siapapun.

"Enggak ada [intervensi]. Saya tanyakan langsung ketika kami memeriksa Sambo. Saya marah sama dia waktu ketemu. 'Kamu nih ngapain kayak gitu' saya bilang. Ya dia minta maaf, 'Pak, saya salah minta maaf'. 'Kamu tahu enggak itu bisa merusak integritasnya Anam dan Komnas HAM'. 'Iya, Pak, saya minta maaf'" kata Taufan di Kantor Komnas HAM, Selasa (23/8).

Taufan juga mengaku sempat menanyakan kepada Sambo apakah dia sempat memberikan uang kepada Anam. Sambo, kata Taufan, saat itu mengaku tidak memberi uang.

"Saya tanya ada uang enggak gitu, 'enggak ada'. 'Saya rekam loh ini' memang direkam. 'Enggak ada'," kata dia menceritakan pembicaraannya dengan Sambo.

Namun demikian, Taufan menyebut Anam memberi tahu dia saat akan bertemu Sambo. Setelah bertemu, Anam juga memberi tahu hasil pertemuan tersebut.

Berdasarkan laporan Anam kepada Taufan, saat itu Sambo hanya menangis. Laporan itu sama dengan pengakuan Anam kepada DPR dalam rapat bersama pada Senin (22/8).

"Jadi ketika tanggal 11 (Juli) kira-kira jam 12.00 tuh, kasus belum terbuka. Belum ada yang tau kasus itu, sebagai ketua, saya jujur saja saya akui, ini anggota [Anam] disiplin dalam soal begituan. Mau ke mana saja itu pasti lapor, pulang aja lapor," katanya.

"Dia pulang, saya baru salat, dia datang menemui saya menjelang magrib. Dia bilang tadi ketemu sama Bang Sambo, saya tanya kasus apa? 'Wah, ini gak tau nih kasusnya'. Terus, Anam bilang 45 menit katanya cuma nangis-nangis, seperti ini yang digambarkan Pak Mahfud MD itu," imbuhnya.

Sebelumnya, Anam mengakui sempat bertemu Sambo di awal kasus pembunuhan Brigadir J. Anam menyebut Ferdy Sambo hanya menangis saat itu.

"Yang pertama-tama saya mau men-state apa yang diucapkan oleh Pak Mahfud, Prof Mahfud, apakah betul saya bertemu sama Sambo. Betul," kata Anam dalam rapat bersama Komisi III DPR di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (22/8).

"Omongannya cuma nangis saja, saya enggak tahu apa yang terjadi," kata dia.

Anam juga mengaku tidak tahu kasus apa yang menimpa Sambo saat itu. Dia lantas menjelaskan alasan bisa bertemu Ferdy Sambo.

"Kenapa saya bisa bertemu dengan Pak Sambo, karena memang biasanya sayalah hampir banyak kasus yang saya kirim surat ke Propam maupun ke Bid Propam di polda-polda dan sebagainya itu, dan saya memang sebelum berangkat juga bilang ke Pak Taufan," ujarnya.

Mabes Polri baru mengungkap kasus tewasnya Brigadir J di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada Senin (11/7), tiga hari setelah kejadian. Awalnya polisi menyebut Brigadir J tewas usai baku tembak dengan Bharada E. Namun belakangan alasan itu dibantah oleh Polri sendiri.

(yla/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER