Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengaku belum memiliki rekomendasi nama-nama calon penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta pengganti Anies Baswedan.
Tito mengatakan pihaknya juga belum meminta masukan kepada DPRD DKI maupun kementerian dan lembaga lainnya terkait Pj Gubernur Jakarta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum. Sampai hari ini belum ada masukan. Biasanya kan nanti minta masukan dari DPRD juga," kata Tito kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (29/8).
Tito menjelaskan akan memulai proses pencarian Pj DKI pada bulan depan. Menurutnya, saat ini pihaknya mengaku masih fokus mencari Pj untuk gubernur yang habis masa jabatannya pada September.
Diketahui, masa jabatan Anies resmi selesai pada 16 Oktober 2022.
"Kita ngurus yang bulan September dulu. Itu [Anies] kan Oktober. Kami ini kan dari Juli sampai Desember totalnya udah 101 [Penjabat]. Paling banyak itu di bulan Juni 48," ujarnya.
Lihat Juga : |
Lebih lanjut, Tito menyebut pihaknya juga akan menunggu sidang tim penilai akhir (TPA) sebelum meminta rekomendasi kepada DPRD DKI.
Tito memastikan Pj Gubernur DKI bukan berasal dari tokoh partai, melainkan aparatur sipil negara (ASN) setingkat pejabat pimpinan tinggi madya atau eselon I.
"Aturannya harus pejabat pimpinan tinggi madya. Artinya harus berasal dari aparatur sipil negara. UU mengatakan seperti itu," katanya.
Sejumlah nama diprediksi akan ditunjuk sebagai Pj Gubernur DKI menggantikan Anies Baswedan yang habis masa jabatannya pada 16 Oktober 2022. Nama-nama itu antara lain, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono, Sekretaris Daerah DKI Marullah Matali, dan Deputi IV KSP Juri Ardiantoro.
Lihat Juga : |