Demonstrasi Ricuh di UI, Petugas Terluka Berujung BEM Minta Maaf
Pihak keamanan dan Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) buka suara terkait kericuhan yang mewarnai demonstrasi terhadap pimpinan rektorat kampus pada hari ini, Selasa (30/8)
Wakil Kepala Pengamanan Lingkungan Kampus (PLK) UI Musodik menyayangkan demonstrasi berujung kericuhan. Padahal, sejak awal mahasiswa berjanji menggelar aksi dengan damai.
"Ini artinya udah radikal, udah melanggar aturan. Karena kita kan sebagai pengaman ya, wajib untuk mengamankan. Tapi nyatanya tadi katanya mau damai ternyata ada kekerasan. Terbukti anak buah saya kena," kata Musodik saat dijumpai di Kampus UI, Selasa (30/8) malam.
Seorang petugas Pengamanan Lingkungan Kampus (PLK) bernama Endang terluka dan harus mendapat pertolongan medis di Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit UI.
Petugas PLK UI Citra Muhammad menyebut Endang terkena sodokan bambu di bagian dada kanan dan atas bibir saat mengawal aksi di depan Gedung Pusat Administrasi UI.
"Kalau Endang itu kesodok bambu. Kebetulan dia tadi pas nanganin demo ini dia kesodok bambu. Bambu yang untuk tiang bendera itu," jelas Citra Muhammad.
Kini, Endang menjalani perawatan berupa jahitan di bagian atas bibir kanannya. Citra Muhammad menyebut dilakukan pula pemeriksaan di bagian Dada Endang untuk mengetahui kondisi jantungnya.
"Intinya dia sekarang di IGD, takut kena-kena jantungnya. Kalau jahitannya lagi ditanganin sama dokter dari rumah sakit," terang dia.
BEM UI Minta Maaf
Ketua BEM UI Bayu Satria Utomo meminta maaf atas kericuhan yang terjadi dalam aksi hari ini.
"Kebetulan kami tadi di dalam dan kalau memang itu terjadi, kami minta maaf dan kami juga akan mengimbau seluruh mahasiswa untuk melangsungkan aksi secara damai," kata Bayu saat dijumpai di Kampus UI, Selasa (30/8) malam.
Bayu menjelaskan bahwa massa aksi saat ini merasa kecewa terhadap ketidakhadiran Rektor UI. Bayu menyebut pihaknya bakal mengevaluasi aksi hari ini.
Permintaan maaf juga disampaikan Koordinator Sosial Politik BEM UI Melki Sedek Huang. Menurutnya, kericuhan tersebut terjadi karena Rektor UI Ari Kuncoro tak menemui mahasiswa yang menggelar aksi.
"Yang jelas sebenarnya siapapun korban hari ini, perangkat aksi jelas meminta maaf atas hal tersebut. Tapi menurut saya sebenarnya hal ini bisa terjadi karena lagi lagi Rektor UI enggak mau keluar menemui kita," jelas Melki.
"Kalau sejak dia menunjukkan itikad baik, tentu tidak emosi dari siapapun. Kita turut kasihan bagi para pengaman kampus yang menajdi korban," sambung dia.
Melki menyebut teknis lapangan aksi yang disepakati adalah longmarch. Hal-hal yang terjadi di luar itu, kata Melki, adalah spontanitas dari mahasiswa UI.
Dia menyebut pihaknya akan melakukan evaluasi terkait aksi hari ini guna mencari tahu rekonstruksi kejadian yang sebenarnya. Kendati demikian, identitas mahasiswa yang menyebabkan petugas PLK terluka akan sulit dicari.
"Tapi yang jelas seluruh isi rekonstruksi adegan dan lain sebagainya akan kita cari, kita ungkap, dan kita komunikasikan," ujar Melki.
Melki juga menyebut dirinya dan Bayu bersama mahasiswa UI lainnya bakal menjenguk korban di Rumah Sakit UI.
"Jika memang ada di sana [RS UI], mungkin saya dan Bayu dan teman-teman akan ke sana," ucap dia.