KNKT: Truk Kecelakaan Maut Bekasi Layak Jalan

CNN Indonesia
Jumat, 02 Sep 2022 02:43 WIB
KNKT menyatakan truk yang terlibat kecelakaan maut di Bekasi layak jalan tapi kelebihan muatan 200 persen (AP/Achmad Ibrahim)
Jakarta, CNN Indonesia --

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmah Wildan menyatakan kondisi truk yang terlibat kecelakaan maut di depan SD Negeri Kota Baru II dan III Kota Bekasi layak jalan.

Penilaian tersebut disampaikan usai KNKT melakukan pemeriksaan pada truk dan sopir terkait. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa semua sistem rem bekerja dengan baik dan tidak ditemukan kerusakan.

"Dari hasil pemeriksaan semua sistem rem bekerja bagus tidak ada kerusakan sama sekali. Secara keseluruhan layak jalan dan tidak ada masalah dalam pengereman," ujar Ahmad saat dihubungi, Kamis (1/9) malam.

Kendati demikian, Ahmad mengatakan penyebab kecelakaan berasal dari menurunnya kewaspadaan sopir.

Ahmad juga menyebut awalnya sopir mengaku mengantuk. Namun setelah diperiksa lebih lanjut, sopir akhirnya mengaku tidak mengantuk melainkan bingung karena salah jalan.

Dia menjelaskan bahwa sopir berencana ke Surabaya dari arah Narogong. Sopir mestinya masuk ke Tol Bekasi Barat tetapi malah masuk ke Kranji.

"Akhirnya [sopir] mengaku tidak mengantuk tapi bingung, salah jalan, bawa muatan berat, melalui jalan yang ramai, mau cari tempat putar enggak paham jalan, pada akhirnya dia mengalami penurunan kewaspadaan (lost of situation awareness)," jelas Ahmad.

"Dia posisi lagi cari tempat berputar, mau gigi tiga malah masuk gigi tujuh. Salah pindahin gigi kata dia," imbuh Ahmad.

Alih-alih menggunakan gigi rendah saat melintasi jalan menurun, kata Ahmad, sopir malah menggunakan gigi 7.

Ahmad mengatakan hal tersebut membuat sopir sulit mengerem sementara muatan yang dibawa mencapai 55 ton.

Menurut Ahmad, pengereman tidak mampu mengakomodasi besarnya energi kinetik yang dihasilkan dari muatan sebesar 55 ton dengan menggunakan gigi 7 di jalan menurun.

"Saya tanya ada masalah di dalam pengereman, dia bilang bisa ngerem. Tapi enggak pakem karena beratnya terlalu berlebihan terus pakai gigi tujuh," tambah dia.

Sebelumnya, truk trailer yang membawa besi beton itu menabrak sebuah tower pemancar sinyal di depan SD Negeri Kota Baru II dan III, Jalan Sultan Agung, Kota Bekasi. Sebanyak 10 orang tewas, empat di antaranya adalah anak-anak.

Salah satu saksi mata, Asmawi mengatakan kecelakaan terjadi ketika banyak orang tua siswa sedang menunggu untuk menjemput anak-anaknya. Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.

(bmw/pop/bmw/bmw)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK