Prajurit Kopassus Sertu Bayu Meninggal, Panglima TNI Tegas Buka Suara

CNN Indonesia
Minggu, 04 Sep 2022 13:55 WIB
Jenderal Andika Perkasa mengatakan kasus pidana di lingkunagan TNI yang sebabkan hilangnya nyawa jadi prioritas untuk dikawal dan diselesaikan jalur hukum. (Foto: CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa menyatakan kasus tindak pidana di lingkungan TNI yang menyebabkan hilangnya nyawa orang menjadi perhatian khusus. Kasus-kasus tersebut jadi prioritas untuk dikawal dan diselesaikan sesuai prosedur hukum yang berlaku.

Hal itu disampaikan Panglima TNI usai menerima laporan soal kematian prajurit Kopassus Sersan satu (Sertu) Marctyan Bayu Pratama meninggal di Papua.

"Menjadi perhatian khusus dan prioritas kami di TNI, kasus-kasus hukum tindak pidana yang mengakibatkan hilangnya nyawa orang lain," kata Andika dikutip dari Antara, Minggu (4/9).

Panglima TNI sebelumnya menerima audiensi dari tim Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang menghadirkan ibu kandung dari almarhum Sertu Bayu.


Sertu Marctyan Bayu Pratama merupakan seorang prajurit Kopassus yang diduga meninggal akibat kekerasan oleh seniornya saat bertugas di Timika, Papua.

Andika mendengar cerita langsung dari ibu korban mengenai dugaan kejanggalan pada kematian Sertu Bayu serta lambannya penegakan hukum kepada para pelaku.

Menurut pengakuan ibu Sertu Bayu, awalnya sang anak terjerat utang piutang dengan para rekannya.


Setelah permasalahan utang piutang selesai, Sertu Bayu dituduh menjual amunisi kepada kelompok separatis teroris di Papua. Sertu Bayu pun diperiksa dan kemudian dinyatakan meninggal pada 8 November 2021.

Andika berjanji akan segera menyelesaikan semua permasalahan sesuai mekanisme hukum yang berlaku.

"Justru itu, saya memang membedakan mana kasus tindak pidana yang menyebabkan meninggal, itu prioritas bagi saya, apapun masalahnya," ucapnya.

(tim/tsa)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK