Walkot Surabaya Bakal Tutup Playtopia Jika Terbukti Diskriminasi Etnis

CNN Indonesia
Minggu, 04 Sep 2022 17:05 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bakal menutup playground anak di Ciputra World Surabaya, Playtopia, jika terbukti melakukan diskriminasi etnis ke cucu Risma. Foto: Detikcom/Amir Baihaqi
Surabaya, CNN Indonesia --

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bakal menutup playground anak di Ciputra World Surabaya, Playtopia, jika terbukti melakukan diskriminasi etnis terhadap pengunjungnya, termasuk cucu Risma.

Hal itu dikatakan Eri menyikapi peristiwa pengusiran oleh karyawan Playtopia terhadap Cucu Menteri Sosial Tri Rismaharini, karena diduga didasari diskriminasi etnis dan rasisme.

"Tapi kalau diskriminasi, tutup pak. Saya pastikan itu ditutup kalau ada diskriminasi," kata Eri, Sabtu (3/9).

Tapi sebelum tindakan itu dilakukan, Eri meminta semua pihak untuk melihat peristiwa pengusiran tersebut dari berbagai sisi.

Hal pertama ialah, kata Eri, pengusiran itu bisa saja terjadi karena memang ada pelanggaran SOP terkait protokol kesehatan dan pemakaian masker.

"Kemarin kan disampaikan bahwa memang aturannya pakai masker, dan [Cucu Risma] tidak pakai masker. Disuruh keluar dan sudah selesai Mas Fuad mau keluar," ucapnya.



Namun masalah terjadi ketika Keluarga Risma melihat banyak anak lain yang bebas bermain tanpa menggunakan masker. Menurutnya hal itu juga perlu dipertanyakan ke pengelola Playtopia.

"Tapi ketika keluar kok masih ada yang enggak pakai masker di dalam, lah ini yang perlu dipertanyakan," ucapnya.

Eri berharap tak ada unsur diskriminasi di peristiwa itu. Ia yakin yang terjadi adalah miskomunikasi semata.

"Saya yakin tidak ada diskriminasi. Mungkin karena miskomunikasi atau apa, ini yang saya minta cari," ucapnya.

Ia pun berharap semua pihak untuk jujur mengungkap kejadian yang sebenarnya dan meminta maaf jika memang salah agar permasalahan bisa cepat terselesaikan.

"Iki Suroboyo wes terkenal [Iji Surabaya sudah terkenal] budaya blak-blakan ae. Kalau ada salah minta maaf, kalau ada khilafnya atau salah paham ya selesaikan, gitu aja lah," pungkas dia.

Kejadian ini bermula saat anak Risma, Fuad Benardi dan istrinya Erra Masita Maharani mengajak dua buah hatinya bermain di Playtopia, Ciputra World Surabaya, Rabu (31/8).



Baru 20 menit bermain, anak kedua mereka yang masih berusia dua tahun, disebut diusir oleh seroang petugas Playtopia karena dianggap tidak mematuhi SOP tentang penggunaan masker.

Fuad pun protes sebab ia melihat banyak anak-anak lain yang dibiarkan petugas dan masih leluasa bermain meski tak memakai masker.

Fuad mengatakan apa yang dilakukan petugas di playground itu adalah bentuk rasisme dan diskriminasi etnis terhadap anaknya.

"Apa karena kami orang Jawa bisa diusir semena-mena? Tolong Playtopia jangan jadi tempat bermain [yang] rasis," tegasnya. 

Manajemen Playtopia sendiri mengaku telah bertemu dengan Keluarga Risma. Mereka sudah meminta maaf atas kejadian dugaan pengusiran yang menimpa salah satu cucu Risma.

"Hari ini, 2 September 2022, kami telah melakukan pertemuan dengan pihak keluarga. Upaya kami untuk berkomunikasi dan meluruskan kesalahpahaman diterima dengan baik. Atas nama manajemen Playtopia, kami turut menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi," bunyi keterangan tertulis Manajemen Playtopia, Jumat (2/9).

(frd/gil)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK