Buruh Ajak Milenial Suarakan Tolak Kenaikan BBM di Medsos
Massa dari sejumlah aliansi buruh mengajak kelompok masyarakat milenial dan generasi Z untuk ikut menyuarakan penolakan kenaikan BBM.
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Partai Buruh, Said Iqbal menilai kenaikan harga BBM akan mengancam masa depan kaum milenial dan Z.
Menurut dia, kenaikan harga BBM juga akan menaikkan kebutuhan harga bahan pokok hingga biaya sekolah yang menyusahkan para orang tua.
"Biaya sekolah akan menjadi tinggi. Biaya makanan akan melambung tinggi. Biaya transportasi tak terkejar lagi. Dan semua akan mengalami kesulitan," kata Iqbal di sela-sela aksi di kompleks parlemen Selasa (6/9).
"Karena itu partai buruh, organisasi buruh, organisasi petani dan lainnya menyerukan netizen melakukan perlawanan melalui sosmed. Ketik, gunakan jari-jarimu," tambahnya.
Iqbal mengancam pihaknya akan terus menggelar aksi hingga Desember mendatang andai pemerintah tak kunjung mencabut keputusan kenaikan harga BBM. Dia memastikan aksi akan meluas di sejumlah daerah dan digelar rutin setiap bulan hingga pekan.
Iqbal mengatakan bahwa unjuk rasa dan suara masyarakat pernah beberapa kali dipenuhi pemerintah lewat Omnibus Law di MK dan BPJS. Karena itu dia meyakini Presiden akan mendengar suara rakyat terkait kenaikan harga BBM.
"Kami berkeyakinan bahwa Bapak Presiden Jokowi akan mendengar suara rakyat di samping suara elite para partai politik dan elite menteri yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat," katanya.
Massa buruh dalam aksi kali membawa empat tuntutan. Selain menolak kenaikan harga BBM, buruh juga mendesak pencabutan UU Omnibus Law Cipta Kerja, meminta kenaikan UMK, dan mendesak DPR membentuk Panja atau Pansus BBM.