Jubir Gontor Doakan Santri Wafat Dianiaya Senior Mati Syahid

CNN Indonesia
Rabu, 07 Sep 2022 15:20 WIB
Juru bicara Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo menganggap kematian santri merupakan kesedihan bagi seluruh keluarga besar ponpes.
Ilustrasi. Santri Pondok Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur tewas diduga akibat dianiaya seniornya (Istockphoto/RichLegg)
Surabaya, CNN Indonesia --

Juru bicara Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur, Noor Syahid menganggap santri yang meninggal dunia akibat dianiaya seniornya, AM (17) mati syahid.

"Wafatnya almarhum adalah kesedihan bagi kami semua. InsyaAllah almarhum wafat sebagai syahid fii sabilillah," kata Noor Syahid melalui keterangan tertulisnya, Rabu (7/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Noor mengatakan keluarga besar Pondok Gontor pun mengaku tengah mengalami hari-hari yang penuh dengan kesedihan usai ada santri yang meninggal dunia.

Bukan hanya menyisakan duka bagi orang tua dan keluarga almarhum, tapi juga bagi kiai, para pengasuh, asatidz, puluhan ribu santri, tetapi juga seluruh alumni Gontor di mana pun berada.

"Hari-hari ini adalah ayyamul huzni atau hari penuh kesedihan bagi kami seluruh Keluarga Besar Pondok Modern Gontor," ujar Noor.

Atas nama Pimpinan Pondok Gontor, Noor pun mengajak seluruh santri, ustaz, alumni, dan wali santri di manapun berada, untuk membacakan doa, Alfatihah dan Yasin, secara serentak untuk almarhum AM, serta doa untuk kebaikan keluarga almarhum.

Sebelumnya, seorang santri Pondok Gontor asal Palembang, Sumatera Selatan, AM (17) dilaporkan meninggal dunia akibat dianiaya oleh seniornya, Senin (22/8) lalu.

Kasus kematian santri Pondok Pesantren Gontor ini terkuak ketika orang tua korban mengadu ke advokat Hotman Paris Hutapea.

Soimah, selaku orang tua santri yang wafat mengaku kecewa dengan pihak pesantren sehingga memutuskan untuk meminta bantuan pengacara kondang itu.

Mulanya, Soimah mendapat informasi dari pesantren bahwa kematian anaknya karena jatuh kelelahan saat mengikuti Perkemahan Kamis-Jumat.

Namun saat keluarga meminta kain kafan yang menutup AM dibuka, tampak beberapa luka lebam akibat kekerasan terlihat di sekujur tubuh korban.

"Amarah tak terbendung, kenapa laporan yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang diterima," kata Soimah.

(frd/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER