Ma'ruf Amin Harap Kematian Santri Gontor Tak Diskreditkan Pesantren

CNN Indonesia
Kamis, 08 Sep 2022 05:10 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepolisian mengusut tuntas kasus kematian santri Pondok Pesantren Modern Gontor 1, Ponorogo akibat penganiayaan. (Antara Foto/Kornelis Kaha)
Palembang, CNN Indonesia --

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meminta kepolisian mengusut tuntas kasus kematian santri Pondok Pesantren Modern Gontor 1, Ponorogo akibat penganiayaan. Ia berharap masyarakat tak mendiskreditkan pesantren karena kasus tersebut.

"Kejadian itu kita harapkan memang tidak kemudian (jadi alasan) mendiskreditkan pesantren," ujar Ma'ruf di Palembang, Rabu (7/9).

Maruf memerintahkan kepolisian memproses hukum para pelaku penganiayaan santri asal Palembang itu. Menurutnya, tindakan para pelaku telah mencoreng citra pesantren yang memberikan pendidikan agama dan akhlak mulia.

"Dulu pesantren tidak seperti ini. Semua pesantren mendidik untuk akhlakul karimah. Tujuan pesantren memberi ilmu agama dan pemahamannya. Kedua, pesantren mengajarkan akhlak mulia," ujarnya.

Lebih lanjut, Maruf meminta kasus Gontor ini menjadi perhatian agar tidak terulang lagi di pondok pesantren lain dan menjadi contoh yang harus dihindari.

"Pelaku ini penyimpang dari ajaran pesantren. Entah kenapa pelakunya ini harusnya dibangun untuk menghormati orang lain, menghargai, mencintai," katanya.

AM (17) santri Ponpes Gontor 1 Ponorogo asal Palembang meninggal dunia akibat penganiayaan, Senin (22/8). Terdapat luka lebam di sekujur tubuh jasad AM saat keluarga memaksa untuk membuka kain kafan setibanya di Palembang.

Pihak Ponpes Gontor sempat menutupi adanya tindak penganiayaan dengan membuat surat keterangan kematian palsu yang menyatakan AM meninggal akibat sakit.

Ponpes Gontor akhirnya mengakui adanya penganiayaan dan meminta maaf sempat menutupi kejadian dengan alasan menjaga perasaan keluarga AM.

(idz/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK