Mobil Ma'ruf Amin Lolos dari Adangan Pedemo BBM di Palembang
Mahasiswa yang sedang menggelar demo tolak kenaikan harga BBM mencoba mengadang mobil Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Palembang, Sumatera Selatan pada Rabu (7/9) kemarin.
Dalam video yang beredar, iring-iringan mobil Ma'ruf yang sedang melintas di kawasan Simpang Lampu Merah RS Charitas nyaris dihentikan para mahasiswa.
Namun, iring-iringan itu lolos dari adangan pedemo dan kembali melanjutkan perjalanan. Polisi terlihat menghalangi mahasiswa yang mencoba mendekat ke arah iring-iringan kendaraan Ma'ruf.
Massa yang tergabung dalam aksi tersebut berasal dari sejumlah organisasi dan mahasiswa. Polisi langsung menangkap 27 orang pendemo.
"Ada 27 orang yang diamankan," kata Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Supriadi dikutip Detik.
Juru Bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan iring-iringan kendaraan Ma'ruf tetap berjalan normal meski sempat diadang para pendemo.
"Perjalanan Wakil Presiden dari tempat acara ke bandara berjalan lancar. Tersendat sedikit karena ada demonstrasi itu biasa," kata Masduki dalam keterangan resminya, Kamis (8/9).
"Pihak keamanan sudah melakukan pengaturan dengan baik. Dan karena pengaturan tersebut Wapres bisa melanjutkan perjalanan dengan baik," tambahnya.
Ma'ruf beserta rombongan terbatas saat itu hendak menuju Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang untuk kembali ke Jakarta usai melakukan serangkaian agenda kunjungan kerja di Palembang selama dua hari.
Melihat hal tersebut, Ma'ruf melalui Masduki mengatakan demonstrasi merupakan bagian dari implementasi negara demokrasi.
"Ini adalah negara demokrasi, siapa saja boleh menyampaikan aspirasi, yang penting berlangsung secara tertib, tidak melanggar peraturan, dan tidak terjadi anarkis," kata Masduki.
Menurut Masduki, penyampaian aspirasi melalui demonstrasi merupakan hak warga negara.
"Demonstrasi mahasiswa ataupun demonstrasi lain itu adalah hak warga negara," ujarnya.
Lihat selengkapnya di sini.
(rzr/fra)