MUI Minta Pimpinan Gontor Selesaikan Kasus Santri Tewas Dianiaya

CNN Indonesia
Kamis, 08 Sep 2022 08:58 WIB
Waketum MUI Anwar Abbas mengatakan pesantren harus memiliki watak dan jati diri sebagai lembaga pendidikan yang tunduk dan patuh kepada hukum yang berlaku.
Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas (tengah) meminta Ponpes Gonter menyelesaikan kasus santri tewas diduga dianiaya. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas meminta pimpinan Pondok Pesantren Gontor agar menyelesaikan persoalan tewasnya seorang santri berinisial AM (17 tahun) bersama keluarga korban dengan sebaik-baiknya.

"Tentu saja MUI berharap agar pimpinan pondok dapat menyelesaikan masalah ini dengan pihak keluarga korban dengan sebaik-baiknya dan dengan searif-arifnya," kata Anwar dalam keterangannya, Kamis (8/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anwar mengatakan pesantren sudah seyogyanya memiliki watak dan jati diri sebagai lembaga pendidikan yang tunduk dan patuh kepada hukum yang berlaku. Ia mengatakan upaya demikian penting dilakukan agar peristiwa serupa tidak terulang kembali.

"Dan juga agar proses pendidikan serta proses belajar mengajar di pondok modern tersebut tetap dapat berjalan dengan baik dan lancar sesuai dengan yang diharapkan," katanya.

Di sisi lain, Anwar menyampaikan ucapan belasungkawa atas meninggalnya santri AM di Gontor yang diduga karena tindak kekerasan sesama santri. Dugaan tindak kekerasan di pesantren baginya sangat memprihatinkan dan patut disesali.

"MUI menghargai dan mendukung penuh langkah-langkah dari pimpinan pondok yang telah mengambil tindakan tegas terhadap pelaku dengan memecatnya sebagai santri dan mengeluarkannya dari pondok," ujarnya.

Sebagai informasi, AM (17) meninggal dunia di Pesantren Gontor diduga akibat penganiayaan yang dilakukan sesama santri. Polisi tengah menyelidiki kasus tersebut, sementara pihak ponpes telah mengeluarkan santri yang diduga melakukan penganiayaan.

(rzr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER