BEM SI Demo Kenaikan BBM di Dekat Istana Presiden Hari Ini

CNN Indonesia
Kamis, 08 Sep 2022 10:09 WIB
BEM dalam akun instagrammnya mengkritik sikap pemerintah yang dinilai telah mengabaikan suara penolakan masyarakat terkait penolakan kenaikan harga BBM.
Gabungan Mahasiswa dan organisasi masa melakukan aksi menolak rencana kenaikan BBM bersubsidi di sekitar Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta. Kamis, 1 September 2022. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) direncanakan menggelar unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di dekat Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (8/9) hari ini.

Koordinator Media BEM SI Luthfi Yufrizal mengatakan aksi yang akan digelar pihaknya hari ini hanya akan membawa satu isu yakni menolak kenaikan harga BBM.

"Kemungkinan kita akan menggelar aksi di tanggal 8 [September]. Kita rencana di Istana," kata dia saat dikonfirmasi, Rabu (7/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BEM SI mengkritik sikap pemerintah yang dinilai telah mengabaikan suara penolakan masyarakat terkait penolakan kenaikan harga BBM bersubsidi.

Karenanya, mereka mengaku tak akan diam. Lewat akun Instagramnya, BEM SI mengajak semua lapisan masyarakat untuk bergabung dalam aksi yang akan mereka gelar hari ini terkait kenaikan BBM.

"Bagaimana mungkin kami akan diam melihat, mendengar, menyimak suara jutaan tangisan rakyat kecil yang telah disakiti dan dikhianati oleh tingkah kalian oknum pemerintah yang mencederai kehormatan bangsa ini," tulis BEM SI lewat akun Instagram mereka.

Sejumlah unjuk rasa serupa diketahui juga digelar mahasiswa di beberapa kota besar. Mulai dari Surabaya hingga Kalimantan. Di Samarinda, Kalimantan Timur, ratusan mahasiswa menggeruduk kantor Gubernur.

Lalu di Surabaya, ribuan buruh juga mendatangi kantor Gubernur Jawa Timur. Aksi juga digelar di beberapa kota seperti di Serang, Medan, Makassar, hingga Gorontalo.

(kid/thr/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER