Massa Demo Tolak BBM di Patung Kuda Bubarkan Diri
Massa pengunjuk rasa dari sejumlah elemen membubarkan diri usai menggelar aksi demonstrasi di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Kamis (8/9). Massa menyuarakan isu menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, elemen yang pertama kali bubar yakni dari Aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Massa BEM SI terpantau mulai meninggalkan lokasi sekitar pukul 16.45 WIB.
Para pedemo sebelumnya sempat terlibat saling dorong dengan kepolisian. Aksi dorong-dorongan itu lantaran massa ingin mendatangi Istana Negara untuk menyuarakan pendapat.
Kawat berduri dan separator yang dipasang untuk alat pengamanan juga telah dibongkar oleh massa. Dorong-dorongan tersebut berlangsung beberapa kali hingga nyaris menyebabkan kericuhan. Namun, massa akhirnya memutuskan untuk bubar dan berjanji bakal kembali menggelar demo dengan jumlah lebih besar.
Sementara itu, massa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) juga beberapa kali dorong-dorongan dengan polisi hingga situasi memanas di sekitar patung kuda.
Dua organisasi mahasiswa lain kemudian juga turut bergabung dengan massa GMNI, yakni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI).
Usai menggelar orasi dan membakar sejumlah ban, massa kemudian bubar dari Patung Kuda sekitar pukul 17.10 WIB.
Massa GMNI dan PMKRI mulai meninggalkan area Patung Kuda, sementara massa HMI pindah ke depan Kementerian ESDM untuk melanjutkan aksi di sana.
"Mari kawan-kawan, kita berpindah ke titik aksi yang kedua di Kementerian ESDM. Mari kita geruduk Kementerian ESDM untuk mempertanyakan regulasi BBM," tutur seorang massa.
Sejumlah unjuk rasa serupa diketahui juga digelar mahasiswa di beberapa kota besar. Mulai dari Surabaya hingga Kalimantan. Di Samarinda, Kalimantan Timur, ratusan mahasiswa menggeruduk kantor Gubernur.
Lalu di Surabaya, ribuan buruh juga mendatangi kantor Gubernur Jawa Timur. Aksi juga digelar di beberapa kota seperti di Serang, Medan, Makassar, hingga Gorontalo.