Aksi unjuk rasa mahasiswa yang menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan kantor Wali Kota Makassar diwarnai saling dorong dengan pihak kepolisian.
Puluhan massa yang tergabung dalam kelompok Cipayung Plus Kota Makassar awalnya mendesak ingin masuk ke dalam kantor Wali Kota Makassar untuk menemui Wali Kota Moh Ramdhan Pomanto. Mereka menuntut Wali Kota ikut bersama mahasiswa menuntut pemerintah pusat Joko Widodo agar membatalkan kenaikan harga BBM.
Namun, keinginan mahasiswa terhalangi dengan petugas kepolisian yang sudah melakukan penjagaan di depan pintu gerbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Menuntut Wali Kota Makassar untuk ikut bersama mahasiswa menolak kenaikan harga BBM," kata orator aksi, Jumat (9/9).
Akan tetapi, aksi saling dorong tersebut tidak berlangsung lama setelah pihak kepolisian melakukan negosiasi dengan pihak mahasiswa untuk bertemu pejabat di dalam kantor Wali Kota Makassar.
Dari pantauan CNNIndonesia.com, massa aksi dari berbagai organisasi sebelum menyampaikan aspirasinya, mereka memblokade Jalan Botolempangan dengan membakar ban bekas.
Setelah itu, mahasiswa kemudian bergerak ke kantor Wali Kota Makassar yang berada di Jalan Ahmad Yani dengan berjalan kaki sebagai simbol perlawanan terhadap kebijakan pemerintah yang menaikkan harga BBM bersubsidi.