Moeldoko Soal Hubungan Andika-Dudung: Pandangan Berbeda Biasa

CNN Indonesia
Sabtu, 10 Sep 2022 13:03 WIB
KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Arsip Dispenad
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko menyebut pandangan berbeda antara Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dengan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman merupakan hal biasa.

"Biasa hubungan atasan bawahan, kadang-kadang ada pandangan yang berbeda karena memang dua institusi itu bajunya sama mungkin, tetapi ada bidang tugas yang berbeda," kata Moeldoko saat ditemui di Museum Kebangkitan Nasional, Sabtu (10/9).

Moeldoko mengatakan adanya pandangan berbeda itu karena tugas serta wewenang Panglima TNI dan KSAD berbeda, sehingga memungkinkan memicu adanya tumpang tindih kewenangan.

"Satu selaku Kepala Staf Angkatan Darat atau KSAD itu tugasnya pembinaan kemampuan. Di Panglima TNI itu pembinaan kekuatan dan penggunaan kekuatan, sehingga mungkin ada sedikit overlap itu biasa," ucapnya.

"Jadi nggak ada masalah itu. Kita berdebat di ruangan sidang di ruangan Panglima itu biasa," imbuhnya.

Ia mencontohkan saat dirinya menjabat sebagai Panglima TNI perbedaan pandangan dengan KSAD dan KSAU pun pernah ia rasakan.

"Saya dulu berdebat dengan Kepala Staf Angkatan Darat dan Udara dalam rangka ini perlu dijadikan bintang ini tidak perlu dijadikan bintang, itu biasa. Jangan dimaknai yang berlebihan. Itu urusan internal biasa," ujarnya.

Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDIP Effendi Simbolon meminta Presiden Joko Widodo turun tangan menyikapi isu ketegangan hubungan antara Andika dan Dudung.

Effendi khawatir isu keretakan hubungan keduanya justru menjadi liar di tengah masyarakat. Sebab menurutnya, panas dingin hubungan antara Panglima dan TNI bukan kali pertama.

"Harus [Presiden turun tangan]. Jangan sampai orang berpikiran bahwa ini dalam tanda petik ya. Karena ini berlangsung sudah cukup lama," kata dia di kompleks parlemen, Kamis (8/9).

Effendi mencontohkan isu keretakan antara Panglima TNI saat dijabat Moeldoko dengan KSAD saat dipimpin Gatot Nurmantyo. Dia khawatir, keretakan di tubuh TNI justru dimanfaatkan pihak luar untuk menggalang kekuatan.

Kabar disharmoni hubungan antara Andika dan Dudung sebelumnya diungkap Effendi dalam rapat Komisi I dengan TNI, Senin (5/9). Dia menyebut ego dua jenderal Angkatan Darat itu telah merusak hubungan senior dan junior. Dudung tak hadir dalam rapat itu.

"Apa sih yang kemudian dipertahankan? Ego. Ego Bapak berdua itu merusak tatanan hubungan senior dan junior di TNI, Pak," kata Effendi.

Baik Andika maupun Dudung telah membantah keretakan hubungan keduanya. Dudung menegaskan internal TNI solid.

Dudung menyebut perbedaan pendapat di unsur pimpinan, termasuk dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa, adalah hal yang biasa dan tidak perlu dibesar-besarkan.

(lna/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK