ANALISIS

Gonjang-ganjing Gerindra dan Nasib Sandiaga di Pilpres 2024

CNN Indonesia
Senin, 12 Sep 2022 10:52 WIB
Kader Gerindra Sandiaga Uno siap maju sebagai capres atau cawapres di Pilpres 2024. (Foto: Arsip Menparekraf)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pernyataan Sandiaga Uno siap bertarung di Pilpres 2024 membuat geram sejumlah elite Partai Gerindra. Sejumlah pengamat politik melihat potensi Sandiaga terdepak dari Gerindra karena manuver tersebut.

Manuver Sandiaga terendus publik setelah sejumlah pengurus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendeklarasikan dukungan. Setidaknya, pengurus PPP di Aceh dan Riau sudah terang-terangan mendukung Sandiaga.

Sandi juga tak lagi sembunyi-sembunyi soal hasratnya ikut Pilpres 2024. Setelah bertemu dengan DPW PPP DI Yogyakarta, Sandi menyatakan kesiapan mencalonkan diri.

"Siap (maju Pilpres 2024)," kata Sandi di Yogyakarta, Selasa (30/8).

Nama Sandi juga muncul di daftar calon presiden pilihan Musyawarah Rakyat Indonesia (Musra) yang digelar relawan Jokowi.

Sebagian elite Gerindra meradang terhadap Sandi. Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Desmond Mahesa menyebut Sandi bukan lagi kader Gerindra.

Desmond menegaskan Gerindra kompak mengusung Prabowo Subianto sebagai capres pada Pilpres 2024. Dia menilai Sandi tak patuh terhadap keputusan partai.

"Kalau dia ngomong itu kan berarti dia permisi ya, kita pasti tahu dia permisi. Kenyataannya dia tidak permisi, saya anggap bahwa KTA Gerindra-nya sudah enggak ada lagi, gitu, loh," ucap Desmond pada Kamis (8/9).

Sandi juga disindir oleh elite lain seperti Ketua Harian DPP Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Menurutnya Sandi harus tahu batasan dan memiliki etika politik.

Sementara itu pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi berpendapat Sandi akan terdepak dari Gerindra jika meneruskan manuver politik sendiri.

Meski demikian, Asrinaldi menilai manuver yang dilakukan Sandi adalah jalan satu-satunya untuk mendapatkan tiket menuju 2024.

Dia berkata opsi Sandi terbatas karena harus bersaing dengan Prabowo di internal Gerindra.

"Dia sudah sadar dengan itu (potensi didepak dari Gerindra). Kalau dia keluar, saya pikir dia punya peluang, paling tidak cawapres. Sandi juga punya kapital untuk nyapres dan akan dipertimbangkan oleh parpol," kata Asrinaldi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Senin (12/9).

Asrinaldi menilai Sandi justru punya ruang gerak lebih banyak jika keluar Gerindra.

Halaman selanjutnya: Elektabilitas Sandi hanya bersaing dengan AHY dan Erick Thohir...

Sandi Capres Papan Tengah


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :