Markas Besar TNI AD menegaskan tak ada instruksi atau perintah dari pimpinan angkatan perang tersebut terkait kecaman para prajurit di sejumlah daerah terhadap anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon.
Sebelumnya, dalam rapat Komisi I dengan Panglima TNI, Effendi Simbolon menyinggung militer tersebut seperti gerombolan seraya mencontohkan beberapa kasus.
Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Kolonel Arh Hamim Tohari menegaskan tak ada instruksi atau garis komando dari Mabes AD terkait respons para prajurit di daerah yang kemudian viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetapi saya sampaikan bahwa organisasi atau pimpinan TNI AD tidak pernah mengeluarkan instruksi atau perintah untuk melakukan hal tersebut," kata Hamim saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (13/9).
Ia menduga munculnya video-video berisi kecaman itu karena reaksi spontan prajurit atas pernyataan Effendi.
"Mungkin saja itu terjadi sebagai reaksi spontan, bukan cuma dari prajurit, bahkan dari masyarakat juga, atas pernyataan seorang tokoh di ruang publik yang dianggap memancing kegaduhan," kata dia.
Pernyataan anggota Komisi I DPR RI Effendi Simbolon yang menyinggung TNI seperti gerombolan menuai kecaman dari prajurit. Pernyataan itu dilontarkan Effendi dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Kemenhan dan TNI di Senayan, Jakarta, Senin (5/9).
Saat itu, petinggi TNI dari Panglima TNI hingga seluruh kepala staf angkatan hadir, kecuali Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Ketidakhadiran Dudung inilah kemudian menyulut Effendi Simbolon melontarkan kritiknya terhadap TNI.
Effendi mengaku ingin mendapat penjelasan dari Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan KSAD Jenderal Dudung Abdurachman. Menurutnya ada ketidakharmonisan antara dua jenderal bintang empat itu.
"Kami banyak sekali ini temuan-temuan ini, insubordinasi, disharmoni, ketidakpatuhan, ini TNI kayak gerombolan ini, lebih lebih ormas jadinya, tidak ada kepatuhan," kata Effendi.
Salah satu yang mengecam adalah seorang yang mengaku prajurit TNI Angkatan Darat (AD) bernama Kopral Dua Arif mendesak Effendi meminta maaf secara terbuka ke publik. Ia pun mengancam akan mencari Effendi sampai ke ujung dunia jika tidak segera meminta maaf secara terbuka ke publik atas pernyataannya itu.
"Hei, kau, Effendi Simbolon, anggota dewan Komisi I DPR RI. Saya, kopral. Saya tidak terima TNI dibilang seperti gerombolan. Saya minta kau segera minta maaf secara terbuka kepada TNI," kata Arif dalam video yang beredar.