Orator aksi menolak kenaikan harga BBM mengingatkan aparat kepolisian agar tidak memprovokasi massa di kawasan Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com di lapangan, situasi mulai tidak kondusif. Sejumlah peserta aksi tampak berlarian. Sebagian kelompok mahasiswa ada yang menarik diri dari barisan massa aksi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua petasan kembang api diluncurkan ke udara dari tengah massa. Sejumlah orang tampak panik tak terkendali.
Berulang kali orator mengingatkan agar peserta aksi tidak terprovokasi dan tetap tenang. Dia juga mengingatkan agar polisi tidak memprovokasi.
"Kepada pihak kepolisian yang di belakang, tetap tenang, jangan memprovokasi, kami akan segera membubarkan aksi," kata orator menggunakan pengeras suara.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyebut ribuan orang masih bertahan dalam demonstrasi menolak kenaikan harga BBM di Patung Kuda, hingga malam ini.
"Saat ini masih bertahan 2.000 mahasiswa yang belum pulang. Kita imbau untuk pulang membubarkan diri," kata Zulpan saat dihubungi.
Demonstrasi kali ini digelar oleh massa dari Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (Gebrak). Mereka mengusung tuntutan utama agar kebijakan menaikkan harga BBM dibatalkan.
Selain itu, unjuk rasa hari ini juga menyuarakan sejumlah tuntutan, termasuk menolak kenaikan harga BBM dan harga kebutuhan pokok masyarakat. Selain itu, massa juga menuntut pencabutan Omnibus Law UU Cipta Kerja dan menolak revisi RKUHP.
(frl/pmg)