Unjuk rasa menolak kenaikan BBM di Patung Kuda diwarnai kericuhan jelang malam. Massa dari sejumlah elemen masyarakat bergabung dalam satu sisi jalan untuk mencoba menjebol batas pengaman.
Pantauan CNNIndonesia.com di lokasi massa mulai ricuh dengan membongkar lapisan pertama kawat berduri. Mereka juga meneriakkan "Buka! Buka! Buka!" sambil terus menarik kawat berduri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, beberapa botol air kemasan tampak dilempar ke arah aparat kepolisian. Massa juga sempat membakar pembatas jalan yang diletakkan di tengah kawat berduri.
Hingga pukul 18.05 WIB, massa dari berbagai elemen terpantau masih berada di Patung Kuda dan menuntut untuk membuka batas agar dapat menuju Istana Negara.
Sementara itu, polisi telah beberapa kali memberi imbauan kepada massa agar membubarkan diri karena waktu telah melampaui batas aturan.
Dalam demonstrasi kali ini, sejumlah massa dari berbagai elemen seperti buruh, mahasiswa, hingga pelajar memadati Patung Kuda untuk menyuarakan tuntutan menolak kenaikan harga BBM.
Para pelajar bergabung dengan massa aksi di Patung Kuda sekitar pukul 16.30 WIB. Sambil berjalan, mereka menyanyikan yel-yel yang nadanya meminta izin kepada aliansi buruh dan mahasiswa tersebut.
"Assalammu'alaikum, waalaikum salam. Assalammu'alaikum, waalaikumm salam, STM datang, bawa pasukan," ucap mereka.
Massa pelajar sempat tertahan di depan Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata karena Jalan Medan Merdeka Barat yang merupakan akses menuju ke Istana Kepresidenan telah ditutup oleh kepolisian sejak pukul 11.00 WIB.
Jalan Medan Merdeka Barat ditutup menggunakan kawat berduri berlapis dua yang ditumpu pagar beton, kemudian terdapat pagar barikade yang juga menutupi jalan tersebut setinggi dua meter di belakangnya.
Hingga pukul 18.21 WIB massa masih bertahan di kawasan Patung Kuda meski sudah ada imbauan dari polisi agar massa bubar karena sudah melewati waktu yang diizinkan untuk demonstrasi.
(frl/wis)