DPRD Sebut Label Rumah Sehat Bakal Ikut Tenggelam Usai Anies Lengser

CNN Indonesia
Rabu, 14 Sep 2022 19:42 WIB
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johny Simanjuntak meyakini penamaan Rumah Sehat untuk Jakarta akan tenggelam seiring Anies purnatugas sebagai gubernur.
Anies Baswedan mengganti istilah rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat Untuk Jakarta dan akan menerapkan pada 31 rumah sakit milik pemerintah yang ada di Ibukota untuk mengubah pandangan masyarakat terhadap rumah sakit. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Komisi E DPRD DKI Jakarta Johny Simanjuntak ragu pengubahan jenama Rumah Sakit Umum Daerah menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta akan berlanjut di era Gubernur DKI Jakarta selanjutnya usai Anies Baswedan lengser.

Johny meyakini penjenamaan Rumah Sehat untuk Jakarta akan tenggelam seiring Anies purnatugas sebagai gubernur.

"Kalau bayangan saya, ketika nanti misalnya gubernur ganti, ini akan tenggelam sendiri, hilang sendiri," kata Johny saat rapat bersama Dinas Kesehatan DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (14/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Johny mengatakan sejak awal kebijakan ini sudah menuai polemik di tengah masyarakat. Padahal, kata dia, masalah utama RSUD di Jakarta adalah pelayanan yang prima dan optimal.

"Itulah yang jadi gugatan dari wong cilik, kaum dhuafa selama ini. Apa sih prinsip-prinsip pelayanan publik yang baik itu? Mudah diakses, terbuka, sederhana, tidak berbelit-belit, dan sebagainya," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Senada dengan Johny, Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Dian Pratama juga menyoroti perubahan logo rumah sehat di setiap RSUD. Menurut dia logo tersebut belum tentu terealisasi apabila Anies tak lagi menjabat.

"Ibu percaya enggak setelah gubernur turun, logo ini akan hilang kembali lagi? Berapa banyak biaya yang sudah ibu keluarkan? Kalau tidak percaya, ya silakan, mungkin dibuktikan setelah Pak Gubernur turun," tutur dia.

Politikus Partai Gerindra itu juga mempertanyakan soal status perizinan RSUD yang kini berubah menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.

Menurut Dian merujuk Peraturan Menteri Kesehatan (Perkemnkes) hanya dua kategori rumah sakit yang dapat memberikan pelayanan.

"Sedangkan ini berganti nama jadi rumah sehat. Bagaimana izinnya? Kan udah diatur di Permenkes," jelas dia.

Usai rapat, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti merespons pernyataan Johny dan Dian. Menurut dia, penjenamaan Rumah Sehat termasuk bagian dalam kegiatan promotif dan preventif yang diinstruksikan pemerintah pusat.

"Kami tentang kegiatan promotif preventif di rumah sehat itu masuk dalam Inpres 1/2022. Jadi satu sinergi dengan tim pusat. Artinya kita perluas yang tadinya hanya untuk orang sakit jadi luas," jelas Widyastuti.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengubah jenama RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta. Perubahan ini hanya berlaku bagi rumah sakit milik Pempov DKI.

Anies mengatakan penjenamaan dilakukan karena selama ini 'rumah sakit' memiliki orientasi pada kuratif dan rehabilitatif.

Dia mengatakan penjenamaan 'rumah sakit' menjadi 'rumah sehat' juga agar peran fasilitas kesehatan itu ditambah dengan aspek promotif dan preventif.

Dengan hal ini, Dia berharap agar masyarakat datang ke RS bukan sekadar untuk berobat, tapi juga untuk lebih sehat. Menurut Anies, warga bisa datang ke 'rumah sehat' untuk melakukan medical check up, persoalan gizi, hingga konsultasi kesehatan.

(dmi/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER