Dapat Penghargaan, Intip Cara Kerja Flood Control System DKI

Sebagai ibu kota Indonesia, DKI Jakarta tentunya harus terus berbenah untuk dapat menjadi representasi negara, termasuk dalam mengatasi persoalan banjir.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta pun mengembangkan Flood Control System, yang diganjar penghargaan World Summit on the Information Society (WSIS) Prizes 2022 pada kategori AL C7. ICT applications: E-science.

Flood Control System dikembangkan dari kolaborasi Jakarta Smart City dengan Dinas Sumber Daya Air (DSDA) Provinsi DKI Jakarta untuk mengoptimalkan penanganan risiko banjir di Jakarta.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik DKI Jakarta Atika Nur Rahmania menyebutkan, Flood Control System memungkinkan pendeteksian titik-titik banjir sehingga informasi dan penanganan bencana dapat dimitigasi dan ditangani dengan lebih cepat, akurat, dan terdata.

"Flood Control System diharapkan dapat memberikan pemantauan banjir yang terkini, mempercepat respons pemerintah, dan meningkatkan kesadaran masyarakat," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/6).

Sistem ini bekerja dengan mengumpulkan data historis sensor (level air, getaran, suhu) dan CCTV. Data yang dimaksud dihimpun oleh sensor dan Internet of Things (IoT) yang diletakkan di 178 lokasi.

Data yang dikumpulkan terdiri dari sensor tinggi permukaan air, sensor arus air, sensor curah hujan, sensor getaran pompa, dan sensor pengukur temperatur pompa. Kemudian, data diintegrasikan ke dalam satu platform.

Flood Control System akan melakukan analisis untuk menghasilkan informasi mengenai kondisi, potensi, serta prediksi, sehingga bisa memberikan solusi penanganan banjir di Jakarta. Data ini juga akan menjadi aset dan sumber info bagi pemerintah untuk pengambilan keputusan terkait penanganan banjir di Jakarta.

Dengan kebijakan berdasarkan data, upaya pencegahan dan penanganan banjir akan lebih efektif serta tepat sasaran. Flood Control System diharapkan pula dapat memberikan pemantauan banjir yang terkini, mempercepat respons pemerintah, dan meningkatkan kesadaran masyarakat.

Sistem ini memiliki tiga aspek dalam pengembangan Sistem Pengendalian Banjir yang Prediktif dan Cerdas di Jakarta, yaitu:

• Sensing (mendeteksi), mengumpulkan dan mengintegrasikan data dari berbagai sensor yang terpasang di lapangan;
• Understanding (memahami), mengelola data menjadi informasi dengan menggunakan machine learning dan Artificial Intelligence;
• Acting (bertindak), mencitrakan informasi dalam dasbor terpusat untuk digunakan dalam pengambilan keputusan oleh jajaran pengendali banjir di Pemprov DKI dan sebagai peringatan dini kepada masyarakat.

Setelah melewati berbagai fase mulai dari pendaftaran, voting, hingga penjurian oleh para ahli internasional, kemenangan Flood Control System di WSIS Prizes 2022 adalah buah dari dukungan seluruh warga Jakarta.

"Jakarta menjadi juara karena membawa inovasi sistem pengendalian banjir yang membantu memprediksi potensi bencana sebelum terjadi dan mengoptimalkan pengendalian ketika terjadi bencana banjir," tegas Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di akun Instagramnya, Jumat (3/6).

Sebelumnya, Jakarta juga pernah menjadi Champion Project dalam ajang WSIS Prizes 2021 dengan aplikasi JAKI dalam kategori AL C7. E-Government.