Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin memastikan tidak ada massa yang diamankan polisi dalam demonstrasi tolak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta, Kamis (15/9).
"Kami pastikan tidak ada yang diamankan sepanjang jalannya aksi penyampaian pendapat, karena saya dengan Pak Dandim memimpin langsung dalam pengamanan," ujarnya saat dikonfirmasi.
Hal tersebut berkaitan dengan pernyataan salah satu orator dalam demo bahwa ada mahasiswa yang diamankan polisi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ucapan itu sempat membuat riuh massa di tengah situasi yang memanas akibat saling dorong antara polisi dan mahasiswa. Dorong-dorongan itu terpantau beberapa kali terjadi hingga massa diminta mundur dan situasi mereda.
Mahasiswa aliansi BEM SI kemudian mengakhiri demo BBM hari ini dengan memberikan pernyataan sikap. Salah satunya yakni menyatakan untuk tetap mengawal isu kenaikan BBM bersama-sama.
Massa lalu meninggalkan kawasan Patung Kuda sekitar pukul 17.15 WIB. Petugas kebersihan hingga polisi kemudian mulai membersihkan Jalan Medan Merdeka Barat agar kembali berfungsi normal.
Gelombang protes dari berbagai elemen masyarakat yang menolak kenaikan harga BBM telah berlangsung selama lebih dari sepekan. Unjuk rasa digelar sejumlah elemen di Jakarta dan berbagai daerah di Indonesia.
Unjuk rasa yang digelar masyarakat seiring dengan kenaikan harga BBM jenis Pertalite, Solar, dan Pertamax yang diumumkan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Sabtu (3/9) pukul 13.30 WIB.
Harga Pertalite yang semula Rp7.650 per liter menjadi Rp10.000 per liter, Solar naik dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp12.500 per liter menjadi Rp14.500 per liter.
(frl/isn)