Tudingan SBY soal Desain 2 Capres di 2024, Siapa yang Curangi Pemilu?
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menduga ada upaya mengarahkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 hanya diikuti dua pasangan calon tertentu. Dia juga menyebut ada kemungkinan pilpres berjalan tak adil, alias penuh kecurangan. Atas dasar itu, SBY berencana 'turun gunung'.
"Konon akan diatur dalam Pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan capres dan cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka," ungkap SBY beberapa waktu lalu.
Peneliti senior Network for Democracy and Electoral Integrity (NETGRIT), Hadar Nafis Gumay memahami pernyataan SBY. Ia beranggapan tudingan SBY bisa saja memungkinkan terjadi.
Hadar mengatakan bahwa rekayasa pencalonan bisa dilakukan oleh para elite partai politik dalam mengusung pasangan calon. Ia kemudian menyinggung pernyataan salah satu elite partai yang menyatakan bahwa Pilpres 2024 cukup diikuti dua paslon.
Hadar tak bicara lugas soal sosok elite partai tersebut. Namun, jika ditarik ke belakang, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyano pernah mengemukakan ide bahwa jumlah pasangan calon presiden dan wakil presiden idealnya hanya dua di Pilpres 2024 mendatang.
Hal tersebut dikatakan Hasto pada akhir Agustus 2022. Menurut Hasto hal ini untuk memastikan Pilpres bisa selesai dalam satu putaran.
"Rekayasa pencalonan dilakukan oleh para elite parpol dalam proses mengusung paslon. Padahal UUD kita memberi ruang untuk setiap parpol peserta pemilu dapat mengajukan paslon," ungkap Hadar.
Dalam dua Pemilu terakhir, tahun 2014 dan 2019 sebetulnya Pilpres juga hanya diikuti dua pasangan calon. Namun, saat itu tak ada yang mempermasalahkan atau menuding bahwa pilpres tersebut direkayasa. Sementara, pada kasus kali ini, Hadar menilai bahwa tudingan itu mengemuka karena persaingan politik pencalonan pilpres semakin ketat.
"Mungkin persaingan politik pencalonan pilpres semakin ketat dan ada parpol besar yang tidak yakin dengan calonnya atau tidak punya calon yang punya elektabilitas menjanjikan," jelas dia.
Klik untuk selanjutnya