Azyumardi Azra, Cendekiawan Islam dan Pemikir Jalan Tengah
Sejumlah pejabat hingga tokoh nasional turut memberikan penghormatan terakhir kepada Ketua Dewan Pers Azyumardi Azra yang dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Selasa (20/9) hari ini.
Beberapa tokoh yang hadir di antaranya mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Wakil Ketua MPR Arsul Sani, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, hingga Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy juga hadir dan bertindak sebagai inspektur upacara pemakaman Azyumardi yang digelar secara militer.
Sejumlah tokoh yang hadir menyimpan kenangan dan momen spesial dengan Azyumardi semasa hidupnya. Salah satunya Jusuf Kalla (JK) yang menceritakan kebersamaan dengan Azyumardi saat membantu sebagai staf Wakil Presiden.
JK mengatakan Azyumardi sebagai sosok dengan banyak keahlian yang terus mengabdi untuk masyarakat. Ia bahkan menilai tidak banyak cendekiawan dengan kualitas dan pengaruh sebesar Azyumardi.
"Beliau 10 tahun menjadi staf saya di Wakil Presiden kedua kalinya, dan Pak Azyumardi ikut memberikan saran, memberikan uraian atau analisa yang baik untuk kemasyarakatan, masalah sosial, masalah keagamaan," kata Jusuf Kalla.
"Beragam keahlian beliau, pengabdian beliau. Tidak banyak orang yang seperti itu. Para cendekiawan, akademisi kita yang hebat itu tidak banyak," lanjutnya.
Muhadjir juga punya cerita spesial dengan Azyumardi, karena mengaku sering berkomunikasi ketika sama-sama menjadi rektor universitas.
"Dulu kita sama-sama bersinergi, ketika beliau menjabat sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah dan saya menjadi rektor sebuah perguruan tinggi swasta di Malang," kata Muhadjir.
"Kita saling cocok-cocokan, saling berkomunikasi bagaimana cara membangun sebuah perguruan tinggi yang hebat," kata Muhadjir.
Muhadjir dan Azyumardi juga sempat aktif di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) dan Himpunan Indonesia untuk Pengembangan Ilmu-ilmu Sosial.
Ia mengatakan seharusnya Azyumardi bakal dipilih menjadi ketua umum di periode berikutnya, tetapi takdir berkata lain.
"Bahkan sebelum meninggal saya pernah ingatkan, 'Eh gilirannya lho, gantian waktunya untuk jadi Ketum,' dan dia jawab 'insyaallah Pak Menko,'" ujarnya.
Cendekiawan Islam
Selain itu, AHY turut mengenang Azyumardi sebagai tokoh cendekiawan Islam dengan pemikiran yang melegenda. Ia mengaku banyak membaca tulisan-tulisan almarhum semasa mengenyam pendidikan di bangku kuliah.
"Saya sendiri mengenang beliau tentunya selain juga tokoh pers Indonesia, tulisan-tulisannya juga berkelas dunia," kata AHY usai pemakaman Azyumardi di TMP Kalibata.
"Waktu saya kuliah saya juga sering membaca tulisan beliau, terutama bagaimana demokrasi islam dan Indonesia ini bisa menjadi role model bagi negara-negara demokrasi lainnya di dunia," lanjut AHY.
AHY juga mengakui Guru Besar UIN Jakarta tersebut sebagai pemikir yang terkenal secara internasional. Ia menceritakan bagaimana dirinya merujuk gagasan Azyumardi dan banyak intelektual yang cocok dengan pemikiran tersebut.
Lihat Juga : |
Sementara itu, Wakil Ketua MPR RI Arsul Sani punya kesan berbeda dengan Azyumardi. Arsul yang juga menjadi anggota Komisi III DPR melihat Azyumardi sebagai pemikir jalan tengah karena mampu memberi solusi secara adil bagi pihak yang terlibat.
Ia juga kagum dengan cara Azyumardi memperjuangkan hak-hak pers bersama Dewan Pers kala beraudiensi dengan anggota DPR berkaitan dengan RKUHP.
"Jadi misalnya terkait RKUHP, kalau sebagian masyarakat sipil itu inginnya dihapus saja supaya nggak ada, tapi kalau beliau tentu bersama-sama dengan Dewan Pers itu memberikan jalan tengah dengan melakukan reformulasi, menawarkan formulasi alternatif," ujarnya.
Azyumardi Azra meninggal dunia di Rumah Sakit Serdang, Selangor, Malaysia pada Minggu (18/9) pukul 12.30 waktu setempat.
Mantan Rektor UIN Jakarta itu berpulang setelah sempat dirawat sejak Jumat (16/9) akibat gangguan kesehatan yang dialaminya saat melakukan kunjungan kerja ke Malaysia.
Kedatangannya ke Malaysia guna menjadi narasumber pada acara Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam yang diselenggarakan oleh Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM) di Selangor, Malaysia pada Sabtu (17/9).
(frl/fra)