Polisi Klaim Aksi Bela Lukas Enembe di Papua Kondusif
Polisi mengklaim aksi bela Gubernur Papua Lukas Enembe yang digelar oleh elemen Koalisi Rakyat Papua (KRP) di Kota Jayapura, Papua, Selasa (20/9) berlangsung aman dan kondusif.
"Kini situasi pascaaksi di beberapa titik sudah aman dan kondusif," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangannya.
Kamal pun meminta masyarakat untuk tak khawatir dengan situasi keamanan di Kota Jayapura akibat dari aksi tersebut.
"Masyarakat tidak perlu khawatir karena aparat keamanan sudah mengantisipasi dan berjaga di setiap titik-titik berkumpulnya massa," ujarnya.
Selama aksi berlangsung polisi telah melakukan pengamanan untuk mengantisipasi hal-hal tak diinginkan.
Diungkapkan Kamal, aksi tersebut diikuti oleh ratusan massa yang berasal dari beberapa daerah yakni, Kabupaten Jayapura, Expo Waena, Abepura, Angkasa dan daerah Yapis.
Ratusan massa itu, kata dia, sempat ingin melakukan longmarch ke Taman Imbi Kota Jayapura, namun disekat oleh aparat kepolisian.
Adapun beberapa titik yang disekat oleh pihak berwajib yakni di daerah Batas Kota Jayapura, daerah Expo Waena dan daerah Yapis. Dengan demikian, hanya 500 orang saja yang bisa menyampaikan aspirasi di Taman Imbi Kota Jayapura.
"Di beberapa titik disekat oleh anggota agar tidak terjadi penumpukan, hanya perwakilan dari massa yang diizinkan menuju ke Taman Imbi untuk menyampaikan aspirasi mereka dengan dikawal Kepolisian," ucap Kamal.
Massa aksi juga telah menyerahkan aspirasi secara tertulis ke DPR Papua dan diterima langsung oleh Wakil Ketua I DPR Papua, Yunus Wonda.
Usai menyampaikan aspirasinya, kata Kamal, massa kemudian membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing dikawal anggota kepolisian.
"Mari kita cermati berita atau informasi yang beredar di media sosial dan jangan menjadi penyebar berita yang belum tentu benar atau hoaks dan bersama-sama menjaga situasi tetap aman," ucapnya.
Sebagai informasi, aksi demo yang digelar Koalisi Rakyat Papua (KRP) Save Lukas Enembe ini buntut penetapan tersangka yang dilakukan oleh KPK.
Diketahui, KPK sejauh ini telah menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka korupsi. Meski tidak menyampaikan secara detail perihal kasusnya, KPK menyinggung penyalahgunaan dana otonomi khusus (otsus).
Menurut informasi yang didapat CNNIndonesia.com, warga diimbau untuk membatasi aktivitas di luar rumah lantaran ada aksi bertajuk Save Lukas Enembe tersebut.
"Situasi saat ini di sekitar tempat tinggal saya sepi hampir tidak ada aktivitas warga, jalanan juga sepi kemungkinan orang-orang stay di dalam rumah semua," kata salah satu pegawai kantor pemerintahan di Jayapura kepada CNNIndonesia.com, Selasa pagi.
(dis/isn)