Mabes Polri membuka kemungkinan menjalin kerja sama dengan pihak luar negeri untuk memburu hacker anonim Bjorka dalam kasus peretasan data.
"Tidak menutup kemungkinan. Kemungkinan juga akan bekerja sama dengan pihak-pihak luar (negeri)," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo dalam konferensi pers, Rabu (21/9).
Lebih lanjut, Dedi mengatakan saat ini tim khusus (timsus) masih bekerja untuk mencari Bjorka. Hanya saja, ia mengaku pihaknya masih belum bisa menyampaikan kepada publik apakah sosok di balik hacker Bjorka seorang WNI atau WNA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Komunikasi terakhir dengan Timsus bahwa tim masih bekerja, karena proses pembuktiannya ini juga perlu pendalaman dari sisi scientific. Oleh karenanya tidak terburu-buru," tuturnya.
"Nanti apabila sudah ada informasi nanti akan saya sampaikan kepada rekan-rekan. Proses pendalaman kasus ini juga cukup panjang," imbuhnya.
Sebelumnya, Mabes Polri telah menetapkan MAH, pemuda asal Madiun, Jawa Timur, sebagai tersangka dalam kasus peretasan data oleh Bjorka.
Jubir Humas Polri Kombes Ade Yaya memastikan bahwa tersangka MAH bukanlah sosok dibalik hacker anonim Bjorka. Namun MAH diduga terlibat membantu Bjorka dengan cara membuat channel di Telegram.
"Sekarang MAH statusnya tersangka dan diproses oleh Timsus," ujar Juru Bicara Divisi Humas Polri Kombes Ade Yaya dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat (16/9).
Adapun MAH sebelumnya ditangkap polisi dan diperiksa di Mapolsek Dagangan. Namun, ia kemudian dipulangkan ke rumah orang tuanya di Desa Banjaransari Kulon, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.
(tfq/isn)