Pengacara Akui Lukas Enembe Pernah Main Judi di Kasino Singapura

CNN Indonesia
Rabu, 21 Sep 2022 18:01 WIB
Pengacara Lukas Enembe mengklaim jumlah uang yang digunakan kliennya tak sefantastis yang dituduhkan kepada Gubernur Papua itu.
Gubernur Papua Lukas Enembe saat memberikan penjelasan kepada wartawan beberapa waktu lalu. (REUTERS/WILLY KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengacara Gubernur Papua Lukas Enembe, Aloysius Renwarin mengakui kliennya memang pernah bermain judi di kasino Singapura.

Ia menyebut Lukas ke kasino ketika sedang berlibur di negeri jiran tersebut. Kendati demikian, Aloysius menampik Lukas membawa uang dalam jumlah miliaran.

"Pak Lukas itu kasino itu kan, dia pergi berlibur dan memang, apa, main. Tapi bukan jumlah sefantastis sekian miliar. Itu kan pergi main kasino," ujar Aloysius kepada wartawan, Rabu (21/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ke Singapura," imbuh Aloysius.

Ia tidak merinci jumlah uang yang dikeluarkan dan berapa kali kliennya bermain ke kasino. Menurutnya, bermain ke kasino merupakan aktivitas privasi dari kliennya.

"Tidak se-fantastis itu (uangnya Enembe saat bermain di kasino), itu kan pribadi. Tidak ada uang yang dibawa dari mana-mana, begitu. Dia tidak bawa uang sebesar itu," kata Aloysius.

Sebagai informasi, sebelumnya, Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap telah menemukan transaksi perjudian di sebuah kasino oleh Gubernur Papua Lukas Enembe sebesar Rp560 miliar.

"Terkait transaksi setoran tunai yang bersangkutan di kasino judi senilai 55 juta dolar atau Rp560 miliar, itu setoran tunai dilakukan, dalam periode tertentu," kata Ketua PPATK Ivan Yustiavandana dalam konferensi pers di Gedung Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (19/9).

Ivan mengatakan pihaknya mendapat informasi aktivitas perjudian Lukas itu dilakukan di dua negara berbeda. Transaksi itu dilakukan dalam bentuk dolar Singapura.

Selain itu, PPATK juga menemukan setoran tunai senilai 5 juta dolar Singapura yang dilakukan Lukas. Tidak hanya itu, PPATK juga menemukan pembelian jam tangan senilai 55 ribu dolar Singapura atau sekitar Rp550 juta.

"Bahkan ada periode pendek setoran tunai itu dilakukan dalam nilai fantastis 5 juta dolar. PPATK juga temukan ada pembelian perhiasan, jam tangan, sebesar 55 ribu dollar. itu Rp550 juta," ujarnya.

Ivan menjelaskan PPATK sudah menganalisa transaksi keuangan politikus Partai Demokrat itu sejak 2017. Dari situ, PPATK sudah menyampaikan 12 hasil analisis ke KPK.

"Variasi kasusnya ada setoran tunai, ada setoran melalui nomine-nomine, pihak-pihak lain. Angkanya dari Rp1 miliar sampai ratusan miliar," ujarnya.

Selain itu, pihaknya telah memblokir rekening Lukas yang berisikan dana hingga Rp71 miliar. Menurut Ivan, transaksi Rp71 miliar itu mayoritas dilakukan oleh anak Lukas.

"Nilai dari transaksi yg dibekukan oleh PPATK di 11 PJK (pelayanan jasa keuangan) ada Rp71 miliar lebih. Ada juga transaksi yg dilakukan di 71 miliar tadi, mayoritas itu dilakukan di putra yang bersangkutan," katanya.

(pop/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER