Demo Kenaikan BBM Ricuh, Mahasiswa UPN Sandera Anak Buah Khofifah
Demonstrasi kenaikan harga BBM yang dilakukan ratusan mahasiswa Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur di Kantor Gubernur Jawa Timur (Jatim), diwarnai bentrokan, Rabu (21/9).
Hal itu terjadi saat mahasiswa kecewa tak ditemui Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Mereka pun menyandera tiga orang perwakilan Pemerintah Provinsi Jatim, salah satunya Kepala Bakesbangpol Heru Wahono.
"Kami hanya ingin ditemui Gubernur Jatim, sebelum Ibu Gubernur menemui kami, bapak-bapak pejabat ini akan berada bersama kami di tengah massa aksi," kata salah satu perwakilan mahasiswa, Jenggala Prasasti
Jenggala mengatakan, dalam aksi ini massa membawa 12 tuntutan. Di antaranya adalah menolak kenaikan harga BBM bersubsidi dan menuntut penyelesaian kasus HAM berat.
"Kami membawa 12 tuntutan pada aksi hari ini, selain tentang kenaikan harga BBM yang mana itu telah mencekik rakyat, kami juga menuntut penyelesaian kasus HAM berat yang menjadi program pemerintah Jokowi saat pemilihan kemarin," ucapnya.
Jenggala pun berharap dalam aksi ini, ia dan seluruh massa yang hadir bisa ditemui Gubernur Khofifah. Mereka ingin menyampaikan aspirasi dan tuntutannya secara langsung.
"Kami ingin bisa bertemu dengan Bu Khofifah selaku Gubernur, kami tidak ingin aksi hari ini berhenti hanya dengan tanda tangan," kata dia.
Namun setelah menyandera sejumlah Perwakilan Pejabat Pemprov Jatim, massa tak kunjung ditemui Khofifah. Bentrokan kemudian terjadi antara aparat kepolisian dan mahasiswa.
Aksi saling dorong, pukul dan piting pun terjadi. Salah satu mahasiswa bahkan menjadi korban pemukulan dan tendangan oleh aparat polisi.