Anies juga mengatakan selama memimpin Jakarta, dirinya telah menyiapkan pelbagai program hunian.
Dalam pemaparannya, ada empat layanan hunian yang disediakan Anies, yakni penataan kampung, rumah susun sederhana sewa (rusunawa), hunian vertikal DP 0 Rupiah, dan hunian terjangkau di TOD.
Rinciannya, lima lokasi kampung susun, 7.421 unit rusunawa, 2.332 unit hunian DP 0 Rupiah, serta 359 unit hunian terjangkau di kawasan TOD.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Membangun Ruang Terbuka Hijau
Anies turut mengeklaim telah berhasil membangun ruang terbuka hijau. Sejak 2018, DKI telah membangun dan merevitalisasi 428 taman, 29 hutan kota, dan menanam 140 ribu pohon.
Ia mengatakan per tahun ini, 91 masyarakat Jakarta tinggal dekat dengan taman kota.
Anies juga mengubah nama kawasan Kota Tua kembali menjadi Batavia. Ia juga telah merevitalisasi kawasan tersebut dengan harapan Kota Tua bisa mencerminkan kota masa depan.
Pasalnya, dalam revitalisasi itu, Anies menjadikan Kota Tua menjadi kawasan rendah emisi atau Low Emission Zone.
"Kota tua yang mencerminkan kota masa depan, dikonversi yang dulunya kendaraan bermotor menjadi lebih ramah lingkungan," ujar Anies.
Selain itu, Anies juga telah merevitalisasi kawasan Taman Ismail Marzuki (TIM) dalam tiga fase, dengan sebagian besar kawasan ini sudah selesai dibangun kembali, dan tinggal peresmian dan melanjutkan revitalisasi tahap ketiga.
"Ini harapannya menjadi tonggak penting atau ekosistem yang bisa melahirkan karya-karya hebat, menumbuhkan seniman-seniman yang bisa nanti menjadi empu baru yang punya bobot karya seni melampaui jakarta," ungkap dia.
Anies juga menyinggung soa pembangunan JIS. Stadion dengan kapasitas 82 ribu penonton itu menurut Anies tak hanya menunjukkan kemewahan.
Menurutnya, pembangunan JIS juga menggunakan konsep green building, lantaran stadion ini dibangun dengan sertifikasi bangunan hijau platinum yang menjadi kelas tertinggi dalam klasifikasi bangunan ramah lingkungan.
Selain itu, Anies juga mengeklaim ada 260 bangunan lain yang dibangun dengan konsep serupa.
Anies juga menyebutkan bahwa ke depan Jakarta harus menjadi kota digital dengan fasilitas konektivitas yang mumpuni. Ia menyatakan bahwa sejauh in ada sekitar 14 ribu titik wifi gratis di Jakarta.
Mempercepat Proses Perizinan Usaha
Dalam kesempatan itu, Aneis juga membandingkan kondisi penerbitan izin usaha. Sebelumnya, menurut Anies penerbitan izin usaha membutuhkan waktu 360 hari.
Namun, Anies melakukan efisiensi program dengan mengubah konsep pengerjaan dokumen menjadi serempak.
"Untuk kondisi ideal 57 hari menjadi 51 hari selesai, lebih cepat. Mudah-mudahan Jakarta menjadi lebih maju," pungkasnya.
(dmi/kid)