Telegram KSAL: Prajurit Dilarang Bawa Satwa Dilindungi

CNN Indonesia
Jumat, 23 Sep 2022 12:25 WIB
KSAL Laksamana Yudo Margono memastikan prajurit yang kedapatan membawa satwa dilindungi akan diproses hukum pidana.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono melarang prajuritnya untuk membawa satwa yang dilindungi dengan alasan apapun. (Arsip foto Dispenal)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono melarang prajuritnya untuk membawa satwa yang dilindungi dengan alasan apapun.

Hal itu tercantum dalam telegram KSAL nomor 084/SOP/1104 TAU 1108.1348 dan Telegram Pangkoarmada RI nomor 2.130/ARMA RI/0922 TAU 0915.0902.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Isi telegram itu diunggah Instagram resmi TNI Angkatan Laut (AL). Kepala Dinas Penerangan Angkatan (Kadispenal) Laksamana Pertama Julius Widjojono telah membenarkannya.

"Jaga kelestarian satwa liar di alam. Dilarang membawa satwa yang dilindungi dengan alasan apapun," dikutip dari unggahan TNI AL, Jumat (23/9).

Dalam telegramnya, Yudo menjelaskan prajurit yang kedapatan melanggar aturan itu akan diproses hukum pidana.

"Bila terbukti membawa dan menyuruh, akan diproses hukum pidana, termasuk KRI, KAL dan Pesud yang kedapatan mengangkut," tulis unggahan.

Sebelumnya Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Puspomal) mengusut dugaan penyelundupan hewan menggunakan KRI Teluk Lada 521.

Yudo mengaku menerima laporan bahwa kapal tipe landing ships tank (LST) itu berangkat dari Sorong ke Surabaya dengan membawa satwa yang dilindungi.

"Saya dapat infonya bahwa kapal KRI Teluk Lada dari Sorong ke Surabaya kemarin bawa burung banyak. 30-an (ekor burung)," kata Yudo beberapa waktu lalu.

Yudo menyebut pihaknya tengah mendalami kasus ini ini. Perwira TNI bintang empat itu mengatakan pihaknya juga akan memeriksa Komandan Kapal KRI Teluk Lada.

"Apakah itu mafia penyelundupan burung atau hanya sekadar ABK yang membeli untuk ya biasanya kan pulang bawa kenang-kenangan, padahal itu dilarang sebenarnya," ujarnya.

(yoa/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER