Bayi kembar siam satu badan dua kepala meninggal dunia usai menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr M Djamil, Padang, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (23/9).
Kepala tim penanganan bayi siam di RSUP Dr M Djamil, Eny Yantri menyebut kondisi bayi yang lahir di Rumah Sakit Umum Daerah dr Sadikin Kota Pariaman, itu sejak awal sudah sangat kritis. Hal itu karena saturasi dan detak jantungnya yang sangat lemah.
"Saturasinya sudah mulai turun mendekati 60 dan detak jantungnya sudah mulai turun," jelasnya kepada wartawan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, tambah Eny, organ vital bayi tidak ada yang sempurna. Seperti jantungnya hanya terdapat satu bilik yang terlihat hingga pembuluh darah yang bermasalah.
"Seharusnya kan pembuluh darah itu lengkap, sedangkan untuk dua bayi itu hanya ada satu vena dan satu arteri saja di bilik jantungnya itu," kata Eny.
Hal tersebut, kata Eny yang membuat peluang untuk hidup bayi kembar siam itu sangat kecil. Eny juga menyebut terdapat 25 orang yang tergabung dalam tim medis penanganan kasuas bayi kembar siam itu.
"Kita sudah memaksimalkan, 25 orang itu terdiri dari masing-masing keilmuan," jelasnya
Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) RSUP, Gustaviano mengatakan bayi yang lahir pada Rabu (21/9) itu sempatdirawat di Instalasi Kebidanan dan Anak.
Bayi kembar siam lahir dari pasangan Adrianto dan Ayu Septiani. Keduanya merupakan warga Korong Patalangan, Nagari Limau Puruik, Kecamatan V Koto Timur, Kabupaten Padang Pariaman. Anak tersebut berjenis kelamin laki-laki.
Sebelumnya, Direktur Utama RSUP Dr M Djamil Padang Yusirwan Yusuf menyebut kondisi bayi tersebut sangat kritis, sehingga belum dapat melakukan tindakan apapun kecuali mengutamakan keselamatan bayi tersebut.
"Kami lebih mementingkan keselamatannya terlebih dahulu, baru ada tindakan lanjut," katanya.