Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto sempat menyampaikan pantun terkait hubungan politiknya dengan Presiden Joko Widodo saat memberi sambutan di acara Muktamar XVI Persatuan Islam (Persis), Sabtu (24/9).
Lewat pantunya, Prabowo menegaskan hanya persatuan yang dapat membawa kemakmuran suatu bangsa. Oleh karenanya, meski sempat menjadi rival saat Pilpres 2019, Prabowo kini bersedia menjadi membantu Jokowi sebagai menteri.
"Turun hujan di Buahbatu, singgah ke rumah untuk berteduh. Jokowi dan Prabowo dulu rival, kini bersatu," kata Prabowo disambut tepuk tangan peserta Muktamar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kehadiran Prabowo di acara tersebut mewakili Jokowi yang berhalangan hadir. Lewat pantunya, Prabowo menilai tak ada yang salah dalam setiap perbedaan, termasuk dengan menyampaikan kritik dan koreksi.
Namun, ia mengingatkan agar semua pihak tetap harus saling menghormati.
"Itulah demokrasi, tapi satu hal yang saya ingin pertegas bahwa apapun perbedaan kita, tetap kita harus junjung tinggi rasa hormat bahwa kita satu keluarga besar Indonesia," katanya.
Menurut Prabowo, salah satu kunci dasar membangun suatu bangsa adalah memiliki pemerintahan dan pemimpin yang memelihara persatuan.
Dia menyebut organisiasi Islam termasuk Persis berperan membangun masyarakat yang berakhlak. Oleh karena itu, ia berharap Persis menjadi mitra strategis pemerintah dalam merawat demokrasi di Indonesia.
"Persis tidak hanya menjembatani aspirasi masyarakat, namun juga harus bisa menjadi mitra strategis pemerintah dalam merawat negara ini," kata Prabowo.
(thr/dzu)