ANALISIS

Panas Demokrat Vs PDIP Jadi Drama Oposisi yang Tertunda

CNN Indonesia
Selasa, 27 Sep 2022 07:32 WIB
Sejumlah elite Partai Demokrat semakin kencang melayangkan sindiran kepada PDIP jelang pemilu atau Pilpres 2024.
Jumpa SBY dan Megawati dan Puan ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

Pengamat Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Jati meyakini kritik-kritik Demokrat murni spontanitas alih-alih menjadi fungsi kontrol sebagai oposisi. Wasis menilai kritik tersebut juga hanya untuk melindungi institusi partai.

Bukan saja Demokrat, Wasis menyebut aksi saling sindir antar kedua partai tak substantif. Sebab, menurut dia, keduanya hanya saling mengklaim. Kritik dan tuduhan itu belakangan semakin bernada menjatuhkan dan tak etis di ranah publik.

Padahal, sebagai sesama partai penguasa, PDIP dan Demokrat seharusnya bisa menjadi contoh bagaimana seharusnya partai politik bekerja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Apalagi keduanya adalah partainya dua mantan presiden. Idealnya perlu jadi contoh baik bagi para parpol lain dan pemilih tentang berdemokrasi yang sehat," katanya.

Menurut Wasis, aksi saling sindir yang ditunjukkan masing-masing partai tak membangun kultur demokrasi yang sehat. Sebab kritik-kritik tersebut disampaikan dan bersifat personal.

Terlebih, dengan kultur politik di Indonesia, partai koalisi pemerintah selalu ingin menunjukkan dirinya sebagai partai penguasa. Sedangkan, oposisi dianggap partai pinggiran yang lebih sering diabaikan.

"Oposisi adalah aktor pinggiran dalam sistem kekuasaan yang tidak dianggap. Hal inilah yang menyebabkan kenapa koalisi dan oposisi tidak akur," katanya.

Hingga berita ini ditulis, Demokrat belum angkat suara terkait bertubi-tubi sindiran mereka kepada PDIP. CNNIndonesia.com telah menghubungi Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Putra Mahendra dan Deputi Bappilu Kamhar Lakumani, namun keduanya tak merespons.

(thr/dal)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER